DREAMERS.ID - Belum lama ini, kepolisian menangkap 9 teroris kelompok Abu Nusaibah di Jakarta dan Bekasi. Teroris yang ditangkap oleh Densus 88 itu telah merekrut warga Indonesia untuk diberangkatkan ke Suriah. Meski tak frontal masuk ISIS, kelompok tersebut memiliki hubungan atau bersumpah setia dengan kelompok ekstrimis tersebut.
Dengan bekal itu, polisi juga tengah mengantisipasi serangan teroris dengan mengedepankan deteksi dini dan mempersatu jaringan intel. Guna memperkecil potensi teror, terutama mendekati dan saat demonstrasi yang rencananya dilakukan 2 Desember mendatang.
Demonstrasi yang juga disebut demo 212 itu diwaspadai kepolisian adanya tanda-tanda upaya serangan teroris dengan memanfaatkan unjuk rasa. Karena itu, peserta demo dan warga diminta untuk ikut berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi.
Baca juga: Heboh Ucapan Rasis ke Atlet Iran: Komite Didesak Selidiki, Atlet Korea Minta Maaf
"Berkaitan unjuk rasa, ada sisi pendalaman (polisi) ada upaya mereka (teroris) ingin memanfaatkan momen (demo) 4 November lalu, 25 (November) dan 2 Desember. Kita meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar.Tak hanya itu, berkaitan dengan teroris yang ditangkap di Jakarta dan Bekasi, mereka bisa dikatakan kelompok Foreign Terrorist Fighter atau kelompok penyerang dari luar negeri. Karena itu perlu diwaspadai kekuatan dari luar negeri yang tidak kita sadari.
Lebih lanjut, sekelompok ormas berencana melakukan unjuk rasa lanjutan pada 2 Desember nanti untuk menuntut Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditangkap setelah jadi tersangka atas kasus dugaan penistaan agama.
(rei)