DREAMERS.ID - Sebanyak 26 sekolah di Jakarta Timur dikabarkan mengalami pemadaman listrik serentak pada Selasa (22/11). Meski melumpuhkan hampir seluruh proses pembelajaran, namun beruntungnya peristiwa ini hanya berlangsung selama satu hari saja.
Pemutusan listrik oleh PLN ini dikarenakan pihak sekolah belum melunasi kewajiban administrasi sebagaimana semestinya seperti disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono kepada wartawan Liputan6.
"Hanya kesalahan administrasi. Nah, ada anggaran Rp 3 miliar untuk membayar listrik 26 sekolah, tapi ada kesalahan input data sehingga tidak ter-record sehingga belum dibayarkan," kata Sumarsono.
Baca juga: Polemik Sikap Bully Orang Tua Terhadap Guru di Korsel Hingga Picu Aksi Bunuh Diri
Salah satu sekolah yang juga dilaporkan mengalami kelumpuhan kegiatan karena pemadaman ini adalah SMAN 48 yang bertempat di Pinang Ranti. Parahnya, pemadaman tersebut telah terjadi sejak hari Senin, 21 November lalu.Menurut Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana SMAN 48, Munir hal ini dikarenakan sekolah belum membayarkan listrik kepada PLN sebesar Rp 118 juta yang terhitung sejak bulan Juni lalu. Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang seharusnya dapat membayar tagihan listrik tersebut hingga saat ini belum diberikan oleh Dinas Pendidikan dengan alasan tak jelas.
Guna menghindari kejadian serupa terulang kembali, Sumarsono menambahkan jika pihaknya akan membuat nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi dengan PLN serta menjatuhkan sanksi kepada Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Jakarta Timur terkait masalah ini.
(nnd)