DREAMERS.ID - Dunia komik Indonesia tengah berduka. Harya Suraminata atau akrab disapa Hasmi salah seorang komikus terbaik tanah air meninggal dunia. Hasmi dikenal dengan sebagai pencipta tokoh super hero Indonesia, Gundala Putra Petir.
Melansir laman Merdeka, Hasmi menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, pada Minggu (06/11) pukul 12.30 WIB. Putri pertama Hasmi, Ainun Anggitamukti, menceritakan bahwa sebelum meninggal ayahnya yang telah berusia 71 tahun itu sempat menjalani operasi usus.
Baca juga: Viral Komik Jepang Sindir Hutang Pembangunan MRT yang Pelunasannya Sampai 40 Tahun
"Semalam Ayah sudah baik-baik saja. Sudah boleh minum. Bisa menulis satu persatu huruf di tangan juga," ujar Ainun saat ditemui di rumah duka, Karangwaru Lor, Tegalrejo, Yogyakarta.
Menurut rencana setelah mendapatkan perawatan intensif menjalani operasi usus, Hasmi akan segera dipindahkan ke ruangan biasa. Namun pada pukul 10.00 WIB, Hasmi mengeluhkan sesak nafas. Ia kemudian mendapatkan perawatan dari dokter dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 12.30 WIB.
"Keluarga sempat mengira Ayah bercanda. Sebab kondisi Ayah paska operasi baik-baik saja. Hingga kini keluarga belum tahu penyebab Ayah meninggal. Yang menyebabkan ayah meninggal itu apa belum dikasih tahu dokter. Ibu masih di sana (RS Bethesda)," lanjut Ainun.
Menurut rencana, keluarga akan memakamkan Hasmi pada Senin (07/11). Saat ini jenazah telah disemayamkan di SMK Bopkri yang letaknya tak jauh dari rumah duka.
Hasmi merupakan salah satu komikus di Indonesia dengan karya yang dikenal Gundala Putra Petir dalam komiknya. Diperkirakan ada 23 judul buku seri Gundala yang terbit dari tahun 1969-1982. Tokoh Gundala ia ciptakan setelah Maza, yang telah lebih dulu muncul pada 1968. Petualangan Gundala berakhir pada 1982 dengan buku terakhir berjudul "Surat dari Akherat". Sempat muncul kembali sebagai komik strip di Jawa Pos pada 1988, namun tidak bertahan lama. Tokoh Gundala ini juga pernah dipentaskan oleh Teater Gandrik Yogyakarta.
Hasmi meninggalkan istri bernama Mujiyati, 45 tahun, serta dua putri bernama Ainun Anggitamukti, 18, dan Bathari Sekar Dewangga, 12.