DREAMERS.ID - Di tengah kasus bocornya dokumen rahasia negara, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengganti perdana menteri, menteri keuangan dan menteri keamanan. Penggantian ketiganya ini dianggap sebagai pengalihan isu skandal presiden Park.
Pekan lalu, Presiden Park Geun Hye terbukti telah membiarkan teman dekatnya Choi Soon Sil yang tidak menjabat dalam kepemerintahan, ikut campur dalam urusan negara yang juga mengarah pada isu korupsi. Sementara itu, media Korea Selatan berspekulasi Choi memiliki peranan lebih besar dalam urusan pemerintahan.
Baca juga: Presiden Korsel Sidak ke Markas Militer RM BTS
Dilaporkan TIME pada Rabu (02/11), reshuffle pejabat kepemerintahan itu dilakukan usai jaksa menyelidiki kasus presiden Park tersebut. Dari kantor kepresidenan, Park menominasikan Kim Byong-joon, mantan staf kepresidenan untuk presiden Roh Moo-hyun, sebagai perdana menteri barunya. Nominasi tersebut tentunya harus disetujui parlemen terlebih dahulu.Sedangkan dua nominasi lainnya harus melalui sidang di Majelis Nasional. Partai Demokrat sebagai oposisi pemerintahan Korsel mengatakan, pergantian yang dilakukan presiden Park ini diduga sebagai pengalihan isu skandal bocornya dokumen milik negara tersebut. Dalam jajak pendapat terbaru, dukungan kepada Park menjadi yang terendah sejak dia dilantik sebagai presiden Februari 2013.
Dalam survei tersebut, setengah dari responden berpikir presiden Park harus mengundurkan diri atau diberhentikan parlemen. Karenanya, selama akhir pekan ribuan demonstran melakukan aksi unjuk rasa menuntut pengunduran diri presiden Park. Kekuasaan eksekutif Negeri Ginseng memang terpusat pada presiden, namun perdana menteri bisa memimpin pemerintahan jika presiden mengundurkan diri.