Pluit merupakan daerah yang hingga kini masih terendam banjir. Bahkan kondisi pengusian korban banjir ini mulai mengkhawatirkan. Pasalnya, memasuki hari kelima banyak korban anak-anak hingga orang dewasa yang mulai terserang penyakit.
“Kami sudah memeriksa 1.193 pasien mulai dari hari Sabtu, dan kami belum menemukan satu pasien yang terinfeksi penyakit leptospirosis atau akibat kencing tikus,” ungkap seorang anggota Yonkes Kostrad, Sersan Kepala Putu Edi Sutawijaya.
Penyakit kencing tikus merupakan penyakit yang biasa mengancam korban banjir setelah air kembali surut. Tetapi dalam pengungsian tersebut dapat dipastikan tidak ada warga yang menderita akibat kencing tikus tersebut.
Baca juga: Juga Rendam Bandung, Anak-anak Korban Banjir Luapan Citarum Mengemis di Pinggir Jalan
“Kami yakin tidak ada yang terkena penyakit itu, karena tidak ada pasien yang menunjukkan gejala penyakit tersebut. Tidak ada gejala kejang-kejang, lagipula kalau ada yang terserang kami pasti merekomendasikan ke rumah sakit,” terangnya.“Mereka sering mengeluhkan gatal-gatal diseluruh tubuhnya, atau kulitnya memerah,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Edi, kebanyakan dari korban banjir menderita batuk, pilek, diare dan juga ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas).
“Banyak yang minta dirawat juga, tapi tidak kami data. Hanya biasa saja, hanya pusing-pusing saja, kita kasih vitamin C saja,” tambahnya.