DREAMERS.ID - Di beberapa negara yang memiliki mayoritas dan mengadaptasi ajaran Islam kerap memperhatikan status halal berbagai produknya, terutama makanan. Sebut saja Indonesia dan negara tetangga, Malaysia yang ‘menuntut’ adanya sertifikat halal.
Namun kali ini, perintah yang dinilai cukup aneh diajukan oleh otoritas Malaysia, khususnya Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) yang bertanggung jawab urusan sertifikat halal, untuk mengganti nama makanan hot dog yang dijual di Malaysia.
Direktur divisi halal Jakim, Sirajuddin Suhaimee, mengatakan nama hot dog mungkin dapat menimbulkan 'kebingungan'. "Dalam Islam, anjing dianggap 'tidak bersih' dan nama tersebut tidak dapat dikaitkan dengan sertifikat halal," tuturnya.
Isu dan perintah halal ini muncul setelah jaringan franchise pretzel yang cukup populer, Auntie Anne’si, gagal mendapatkan sertifikat halal karena tidak mengganti nama salah satu produknya, ‘Pretzel Dog’.
Baca juga: Buat Resep Bbq Sausage Hot Dog dengan Caramelized Onion, Yuk!
Menurut Sirajuddin, nama makanan tersebut lebih tepat diganti ‘Pretzel Sausage’. Namun keputusan Jakim tersebut memunculkan kontroversi dan pertentangan dari kalangan pemerintah itu sendiri. Salah satunya dari Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Nazri Aziz."(Hot Dog/Pretzel Dog) Itu berasal dari bahasa Inggris. Tolong jangan buat kami kelihatan bodoh dan terbelakang," tandas Nazri Aziz.
Memang ada panduan halal di Malaysia yang melarang makanan halal atau perasa buatan disamakan dengan produk-produk non-halal seperti ham, bacon dan nama lain yang menimbulkan kebingungan.
Namun dikutip BBC, sebagian warga Malaysia cukup paham jika hot dog atau nama lain seperti root beer tidaklah mengamdung daging anjing atau bir. Pemeluk Islam di Malaysia memang umumnya Moderat, namun belakangan, Islam Konservatif pun dilaporkan meningkat.
(rei)