DREAMERS.ID - Meski termasuk kota modern dan metropolitan, Jakarta memiliki populasi tikus yang meresahkan. Tak hanya jumlahnya, namun hewan ini juga termasuk yang membawa banyak penyakit hingga merugikan masyarakat terutama di pemukiman.
Beberapa penyakit yang dibawa tikus di antaranya adalah Leptospirosis, Pes, Salmonella Enterica Sarovar Typhimurium, penyakit Rat Bite Fever (RBF), dan Hantavirus Pulmonary Syndrome. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov DKI memiliki program unik dengan bantuan masyarakat.
Melansir Metro TV, Jakarta mengkampanyekan Gerakan Basmi Tikus (GBT) di mana siapa pun yang bisa menangkap tikus akan mendapat upah Rp20 ribu per ekor. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?
"Program ini sedang berjalan. Kami sudah mengumpulkan lurah agar bisa dikomunikasikan ke RT RW," kata Djarot. "Nanti lurah yang hitung. Dapat berapa kami bayar,"Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan serta Dinas Pemakaman dan Pertamanan. Program ini juga dilakukan Pemprov untuk menekan biaya pembasmian hewan pengerat tersebut.
Karena menurut data terakhir, DKI pernah membasmi tikus hanya di gedung Blok G Balai Kota saja memakan biaya yang tak sedikit. Yaitu mencapai 200 Juta rupiah. Program GBT ini dilakukan oleh kelurahan untuk nantinya diteruskan ke RT RW.
(rei)