DREAMERS.ID - Hujan yang mengguyur Jabodetabek pada akhir pekan lalu menyebabkan banjir di beberapa titik. Salah satunya yang menjadi perhatian publik adalah banjir parah di Kemang, Jakarta Selatan yang dikenal sebagai kawasan elit.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyalahkan gubernur sebelum dirinya menyebabkan banjir di Kemang. Sebab, dia heran banyak pengusaha mendapatkan sertifikat hak milik lahan di pinggiran Kali Krukut. Setelah dicek, dirinya mengatakan sertifikat itu semua asli.
"Semua bener, jadi semua sertifikat IMB (Izin Mendirikan Bangunan), mereka bener semua. pertanyaan kita, kok dikasih gitu lho?," kata pria yang biasa disapa Ahok tersebut di Balai kota, Jakarta, Senin (29/8).
Baca juga: Pertama Kali dalam 20 Tahun, Lokasi Wisata Pulau Nami Terendam Banjir
Ahok menyebut sebelum dirinya dan mantan Gubernur DKI Joko Widodo menjabat, belum ada peraturan daerah memperbolehkan mendirikan bangunan di wilayah sekitar sungai. Semua izin masih diatur dalam Pergub. "Karena itu zaman dulu belum dibuat perda, semua keputusan di tangan gubernur. Makanya pas Pak Jokowi masuk, Pak Jokowi enggak bisa," terangnya.Aturan soal pemberian izin itu pun telah diubah di era Ahok. Diubahnya aturan itu, lanjut Ahok, agar tidak ada lagi pihak yang mendapatkan izin mendirikan bangunan di pinggiran kali. "Kita berdua harus tegaskan, supaya kalau kita tidak jadi gubernur lagi orang enggak bisa seenaknya ngubah. Tapi kan barang sudah jadi semua nih, nah kita kerjain, makanya jangan kritik-kritik kita," tegasnya.
Banjir parah di Kemang, kata Ahok, karena ada rumah yang jebol. Karena itu, pihaknya memastikan akan memperbaiki dan menyelesaikan banjir di Kemang secara perlahan. Ahok juga mengklaim banjir di Jakarta telah berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.
"Kita mau kerjain pelan-pelan. Sekarang yang sudah enggak banjir banyak enggak? Banyak. Sekarang banjir berapa sih Jakarta? Itu juga kalau enggak dijebol rumah-rumah juga enggak bakal parah begitu kok. Saya jamin hitungan jam (surut)," klaimnya.