DREAMERS.ID - Belakangan ini, kasus kewarganegaraan ganda di Indonesia tengah menjadi sorotan publik. Sehingga hal ini pun memunculkan berbagai pertanyaan mengapa warga negara Indonesia (WNI) lebih memilih membuat kewarganegaraan ganda atau bahkan mengganti kewarganegaraan.
Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal menyebutkan jika alasan banyaknya WNI yang membuat kewarganegaraan ganda, khususnya di AS, salah satunya adalah karena faktor pendidikan.
Menurut Dino, warga negara AS bisa mendapatkan berbagai fasilitas berkaitan dengan pendidikan secara gratis. "Biasanya sih pendidikan alasannya. Karena kalau jadi warga Amerika, pendidikan anaknya gratis, ada fasilitas-fasilitas," ujarnya mengutip Kompas.
Beberapa alasan lain diungkapkan oleh Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Musni Umar. Menurutnya ada beberapa faktor yang membuat WNI akhirnya hijrah dan berganti kewarganegaraan.
Pertama, negara lain memiliki ekonomi yang lebih stabil ketimbang Indonesia. Sehingga, WNI yang berpendidikan dan berbakat punya jaminan untuk hidup lebih layak. Alasan lain, dari segi hukum diakui Musni, negara-negara maju memiliki supremasi hukum yang lebih tinggi dibanding Indonesia. Hal ini membuat tingkat diskriminasi di mata hukum pun minim.
Senada dengan Musni, Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo menyebut, faktor kesejahteraan sosial juga menjadi pertimbangan seorang WNI pindah kewarganegaraan. Menurut dia, kesejahteraan sosial di negara lain sangat timpang ketimbang Indonesia.
Ada juga kasus di mana ilmu yang dipelajari WNI di luar negeri tidak memiliki ruang dan wadah di Indonesia sehingga mencari pekerjaan di negara lain. "Di Indonesia tidak ada tempatnya, ilmu yang dipelajari tidak ada tempatnya, kalau ada tempatnya penghargaan sangat rendah. Di sini menjadi makelar tanah, dihargai. Artis tidak memerlukan ketekunan luar biasa, tapi penghasilan lebih tinggi. Seringkali orang lari, maping di bidang apa, agar tidak lari," paparnya, melansir Merdeka.
(fzh)