DREAMERS.ID - Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi/Liliyana masih merasakan euforia atas kemenangannya di Olimpiade Rio 2016. Tradisi emas Indonesia kembali dilanjutkan oleh mereka dan tidak menutup kemungkinan empat tahun yang akan datang emas akan diraih dari nomor yang lainnya.
Diketahui sebelumnya ketua PBSI, Gita Wirjawan sempat mengutarakan ‘nazar’ nya bila tidak ada emas yang dipersembahkan dari cabang olahraga bulutangkis ia akan mundur dari jabatannya saat ini. Tidak hanya itu, Olimpiade Rio 2016 ini juga menjadi olimpiade terakhir bagi Liliyana Natsir yang September nanti menginjak usia 31 tahun.
Hasil akhir dengan membawa satu medali emas di hari yang spesial bagi Indonesia pun terwujud. Gita Wirjawan tak jadi mundur dari jabatannya sebagai ketua PBSI. Hal ini pastinya menjadi berkah dan kado yang luar biasa di hari kemerdekaan Indonesia.
“Mission accomplished. Dari awal kami sudah bersyukur mau dapat satu medali dengan warna apapun, kami bersyukur. Alhamdulillah ini diberikan yang terbaik, satu medali dan dapat emas. Ini menjadi hadiah terbaik untuk ulang tahun yang ke 71 Indonesia,” ujar Gita Wirjawan yang dilansir dari rilis PBSI.
Baca juga: Apa Alasan Tim Bulutangkis Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia?
Selain itu, kerjasama dan kekompakan yang dibangun pasangan ganda campuran ini pun cukup menarik untuk disaksikan. Sebab, di babak kedua saat skor menjadi 20-12 Liliyana terlihat bersikap tegas terhadap pasangannya, Tontowi yang berlompat-lompat saat skor masih di angka 20.Namun, dibalik itu semua kemenangan pasangan ganda campuran Indonesia ini tidaklah luput dari doa dan kerja keras baik dari pelatih, pemain, dan masyarakat. Di olimpiade terakhirnya Liliyana berhasil menorehkan kenangan manis bersama Tontowi.
“Saya dan Owi kaya belum percaya bisa juara. Tapi kami sangat bersyukur. Kami berterima kasih buat keluarga, pelatih dan seluruh masyarakat Indonesia yang mendoakan. Akhirnya kami bisa mempersembahkan emas untuk Indonesia,” kata Liliyana.
(oct)