DREAMERS.ID - Belum genap satu bulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang baru, Muhadjir Effendy menjabat, namun pengganti Anies Baswedan ini sudah berani memberikan gagasan yang kontroversial dan memicu pro-kontra.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhadjir mewacanakan program Full Day School (FDS) atau sekolah seharian. Dan tak hanya itu, dirinya juga akan menata ulang kurikulum pendidikan nasional. Hal ini seolah mengingatkan kita bahwa setiap pergantian Menteri, kurikulum pun juga ikut didaur ulang.
Lalu bagaimana nasib pelajar dan para pengajar yang harus mengganti sistem kegiatan belajar-mengajar setiap perubahan kurikulum? Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pendidikan Arief Rahman mengungkapkan tak perlu khawatir karena pergantian kurikulum bukan sesuatu yang diambil dengan gegebah.
"Saya juga pernah kok mengalami gonta-ganti kurikulum, dan itu enggak apa-apa kok pengaruhnya. Perubahan kurikulum kan ada sosialisasi, ada pelatihan, ada pendalaman dan ada evaluasi, semua itu dilakukan. Jadi langkah ini tidak akan diambil secara gegabah," kata Arief mengutip Merdeka.
Baca juga: Satgas Ciduk Pelajar yang Sembunyikan Seragam di Balik Jaket, Disinyalir Akan Turut Demo Jakarta
Menurut Arief, jika setiap acuan atau kurikulum itu dinilai perlu diperbaiki, maka sudah sepantasnya diubah dan diperbaiki. "Jadi memang harus diperbaiki, sebab kurikulum sebelumnya belum sempurna, bukan jadi kok ganti menteri ganti kurikulum. Itu kurikulum memang harus dievaluasi terus dong," ucapnya.Evaluasi kurikulum, papar Arief, memang harus selalu dilakukan. Sebab apa yang diperlukan selanjutnya seiring perkembangan zaman akan tertera dalam hasil evaluasi nantinya. Masalah tenaga pengajar yang terkesan bakal dipersulit dengan sistem kurikulum yang beruba-ubah pun tidak perlu dirisaukan, karena hal tersebut tidak akan terjadi.
"Tenaga pengajar kan tinggal diberi pelatihan, mereka bagian dari kemajuan zaman, kalau mau maju harus bisa sesuai dengan perkembangan yang ada. Intinya selama untuk perbaikan pendidikan, semua harus dilakukan," tutupnya.
(fzh)