Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Tak Lagi Libatkan Senior, Ini Kenyataan Mengejutkan Dari Kegiatan MOS dan Kekerasan di Sekolah
14 Juli 2016 10:15 | 2158 hits

DREAMERS.ID - Kekerasan masih jadi hal menakutkan saat pengenalan lingkungan sekolah untuk pertama kalinya karena dilakukan oleh siswa-siswa senior. Hal ini membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan jika Masa Orientasi Sekolah (MOS) tak lagi melibatkan para siswa senior.

Kebijakan tersebut mengganti MOS dengan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) untuk mengantisipasi kekerasan yang dilakukan para senior ke junior sebagai ajang ‘balas dendam’. Meski mungkin tidak terjadi di semua sekolah, namun ada kesaksian mengejutkan melansir CNN.

Alumni sebuah SMA Negeri di Jakarta menyebutkan jika kekerasan yang mereka alami tidak terjadi saat MOS, melainkan sepanjang tahun, selama menjadi siswa kelas X. Hal ini dilakukan senior terutama kelas XII secara fisik maupun verbal.


Image source: Republika

Bahkan di 6 bulan pertama, siswa kelas X tidak berani masuk kantin karena sudah ditunggui para senior. Parahnya, ada juga kejadian di mana setiap hari siswa kelas X harus menyediakan uang ratusan ribu per kelas secara rutin untuk disetorkan. Uang tersebut biasa untuk beli perlengkapan sekolah senior atau tawuran.

Tidak jarang pula senior kelas XII memerintahkan anak kelas X dan XI untuk berkelahi satu sama lain. Hal ini juga dilakukan oleh senior perempuan yang sering memberi julukan merendahkan dan memerintahkan siswa kelas X tidak boleh cantik. Sayangnya, kekerasan seperti ini tidak ditanggapi lebih lanjut oleh pihak sekolah walaupun orang tua sudah menuntut banyak hal.

Tidak hanya itu, menurut KPAI, kekerasan di sekolah juga sering terjadi atas nama ekstrakurikuler. Setelah MOS, dan bully dari senior, kekerasan juga sering terjadi saat pemilihan atau pengangkatan anggota baru suatu kegiatan ekskul. Tes seperti ini juga dilakukan saat pemilihan anggota OSIS.

Kekerasan fisik maupun verbal ini tidak jarang memiliki alasan untuk memperkuat mental para siswa baru untuk menghadapi lingkungan SMA yang semakin dewasa. Namun sayangnya, dalam beberapa kasus, guru dan sekolah belum bisa membedakan mana pendidikan dan mana yang kekerasan seperti menendang dan memukul.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio