DREAMERS.ID - Jumlah pengungsi Timur Tengah makin banyak dan memiliki kondisi cukup memprihatinkan. Negara-negara Arab lainnya pun gencar dipertanyakan perannya dalam membatu pengungsi yang berupaya menyelamatkan diri dari konflik berkepanjangan di negaranya.
Kini Pemerintah Uni Emirat Arab memfasilitasi sebuah pelelangan yang hasilnya disalurkan ke negara-negara yang memiliki banyak pengungsi Timur Tengah. Barang-barang yang dilelang semuanya adalah benda bersejarah dari zaman keemasan Khilafah Islamiyah.
Acara amal yang telah dilaksanakan Rabu (22/6) kemarin itu berhasil mengumpulkan total lebih dari USD 11 juta atau setara dengan Rp 145 Miliar di mana seluruh hasil sumbangan akan diberikan untuk anak-anak pengungsi.
Barang yang paling mahal dilelang adalah kain penutup Ka'bah atau Kiswah yang dijahit dengan benang emas yang usianya telah mencapai lebih dari satu abad. Kain Kiswah ini terjual dengan harga USD 572 ribu atau setara dengan Rp 8 Miliar.
Baca juga: Alasan Kiswah Kakbah Selalu Digulung Tiap Musim Haji Dimulai
Melansir Merdeka, pembeli Kiswah tersebut adalah salah satu syeikh terkaya di jagat Uni Emirat Arab. Sebelumnya, Kiswah bersejarah itu dimiliki oleh Syeikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai.Tidak hanya Kiswah, namun Al-Quran abad ke-17 juga ikut dilelang dengan harga USD 68 ribu. Selain juga dilakukan aksi pengumpulan buku yang mencapai jumlah 7.3 juta buku untuk disumbangkan kepada anak-anak pengungsi hingga akhir bulan Ramadhan nanti.
Saat ini, lembaga PBB UNHCR melaporkan negara paling banyak menerima pengungsi adalah Turki dengan total 1.84 juta jiwa. Di mana lonjakan pengungsi terbesar berasal dari dua negara konflik berkepanjangan, Suriah dan Afghanistan.
(rei)