DREAMERS.ID - Masalah saling klaim wilayah laut antara Indonesia dan China kembali berbuntut panjang. Setelah berbagai insiden yang dilakukan oleh China di wilayah Natuna yang berhadapan dengan wilayah sengketa Laut China Selatan.
Hal ini ditanggapi langsung oleh Presiden Jokowi yang terbang langsung ke Natuna hari ini, Kamis (22/6) dan mengadakan rapat di atas KRI Imam Bonjol. Di perairan tersebut, China mengklaim daerah itu sebagai zona perikanan tradisional mereka.
Dan KRI Imam Bonjol sempat melepaskan tembakan ke kapal ikan milik China, Han Tan Cou. Isyarat geram dari Presiden Jokowi ini terlihat dari banyaknya pejabat berkepentingan yang dibawa serta untuk menghadiri rapat tersebut.
Di antara mereka adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Baca juga: Kenapa Prabowo Sudah Berkunjung Ke Cina-Jepang Padahal Belum Resmi Jadi Presiden?
Rombongan Presiden telah bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan direncanakan akan memulai rapat pada pukul 11.00 nanti. Agenda rapat akan membahas percepatan pembangunan di Natuna yang merupakan gerbang Indonesia.Meski berada di wilayah sengketa, kunjungan presiden ke Natuna dipastikan aman karena Panglima TNI Gatot mengklaim wilayah tersebut adalah wilayah kita sendiri. Mengenai insiden penembakan kapal China oleh pihak Indonesia, Menko Luhut mengatakan sudah sesuai prosedur.
“(Penembakan ke kapal China) yang kami lakukan itu sesuai prosedur internasional. Kami tetap ingin bersahabat dengan Tiongkok. Tidak ada keinginan kami melakukan tindakan konfrontatif kepada siapapun,” kata Menko Luhut.
Penegakan hukum itu adalah sinyal dari Indonesia yang akan menindak tegas kapal asing dari negara manapun yang melakukan aktivitas bisnis di dalam zona ekonomi Indonesia. Dan Indonesia pun mengatakan berkomunikasi terus dengan Tiongkok karena menjaga hubungan baik antar negara.
(rei)