DREAMERS.ID - Masih lekat di ingatan tragedi penembakan oleh kelompok radikal ISIS di beberapa tempat di Paris, tahun lalu yang merenggut ratusan nyawa. Hal itulah yang jadi tantangan terbesar pemerintah Perancis untuk menggelar Piala Eropa 2016.
Siap secara infrastruktur dan fasilitas, Perancis punya tugas besar untuk mengamankan Piala Eropa 2016 yang masih dibayangi ancaman serangan ISIS, karena jutaan orang akan tidak terbendung untuk datang ke Perancis.
Selain 51 pertandingan yang akan digelar di 10 tempat di Paris, sebanyak 24 negara akan ikut bertanding di ajang bergengsi sepak bola Eropa ini. Tentu tidak hanya para pemainnya, namun suporter juga akan mendatangi pertandingan untuk mendukung tim kesayangan.
Hal ini yang membuat Perancis harus sigap membendung datangnya orang dari luar negeri yang tidak menutup kemungkinan memiliki rencana tersembunyi dan memanfaatkan gelaran yang pasti dihadiri orang banyak ini.
Karena itu melansir CNN, Perancis silaporkan akan menurunkan 100 ribu aparat keamanan. Tidak hanya di stadion, namun petugas keamanan akan ditempatkan di wilayah lain di mana para suporter biasa berkumpul. Tidak terkecuali di bandara yang menjadi tempat keluar masuknya orang.
Selain itu, zona suporter terbesar berada di dekat Menara Eiffel Paris yang bisa jadi sasaran utama teroris. Polisi telah menyiapkan detektor logam, kamera CCTV dan pasukan pengaman dalam jumlah besar. Tempat para tim sepak bola tingga juga mendapat pengamanan super ketat.
Aksi pengamanan besar-besaran di ajang UEFA Euro 2016 ini dilakukan karena ada lebih dari 2.000 warga negaranya yang diketahui bergabung dengan ISIS. Terlebih, ISIS juga telah mengeluarkan pengumuman untuk melakukan serangan terhadap warga sipil.
"Tindakan kecil yang kamu lakukan di tanah airmu itu lebih baik dan kami sukai daripada tindakan besar di tengah kami. Itu merupakan kesuksesan bagi kami dan kebrutalan bagi mereka," kata juru bicara ISIS Mohamed al Adnani.
(rei)