Usia remaja merupakan usia yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, salah satunya tentang seks. di Indonesia, teman pergaulan sebagai sumber utama dalam mencari informasi mengenai seksulitas dan kesehatan reproduksi. Bahkan, teman mengalahkan peran orangtua dan film porno.
Dari hasil survey, sebanyak 51 % remaja berusia 15-25 tahun lebih memilih bertanya kepada teman mengenai seks. bahkan 75 % dari 663 responden di 5 kota besar di Indonesia, mengatakan orang tua tidak mengetahui aktivitas seksual yang mereka lakukan. Hanya 26 persen remaja yang mengaku mereka bersikap terbuka pada orangtuanya.
Begitulah hasil riset yang dilakukan DKT Indonesia, organisasi internasional yang berfokus pada pencegahan HIV/AIDS dan kontrasepsi, yang dilakukan pada bulan Mei 2011 di Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Menanggapi hasil survei ini, Zoya Amirin, sexual psychologist mengatakan kebanyakan remaja memang malu berdiskusi dengan orangtua mereka mengenai masalah seksual.
Baca juga: Kontestan 'Produce 101' Jang Moon Bok Ungkap Awal Pertemanan yang Aneh dengan V BTS
“Mereka takut kalau bertanya karena pasti dituduh sudah pernah melakukan atau ingin melakukan hubungan seks,” ungkap Zoya Amirin, seksual psikologi.Zoya pun menambahkan, sebenarnya pada usia 15-19 tahun remaja perlu mengetahui pendidikan seksual. Mereka harus mendapatkan penjelasan kenapa mereka mendapat dorongan seksual yang kuat. Karena pada usia ini mulai muncul tanda-tanda seks sekunder.
Zoya menegaskan, para orangtua sebaiknya membimbing anak-anaknya memahami bahwa seksualitas adalah hal yang normal. Ia mengungkapkan pelajaran biologi yang didapat anak di sekolah tidak bisa dijadikan andalan pendidikan seksual.
“Jangan takut-takuti anak, jelaskan yang nyata dan sebenarnya. Dalam mata pelajaran ini hanya diajarkan bagaimana pertemuan sel sperma dan sel telur. Padahal anak perlu informasi lebih dari itu. Orangtua juga wajib mengajari anak-anak mereka untuk berani berkata tidak jika memang tidak ingin berhubungan seks meski dibujuk pacar,” terangnya
Ketidakberdayaan remaja perempuan dalam menolak rayuan pasangannya tergambar dari survei yang menyatakan 6 persen responden merasa dipaksa untuk berhubungan seks.