DREAMERS.ID - Negeri tetangga Malaysia belakangan dihebohkan dengan kasus seorang pria yang terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur atau yang sering disebut pedofilia. Kasus ini juga menarik mata dunia karena bisa dengan mudahnya dilakukan.
Aksi yang dilakukan oleh Richard Buckle ini diketahui telah berlangsung selama bertahun-tahun di Kamboja dan Malaysia dan didokumentasikan di situs pedofil. Korbannya yang paling kecil adalah bayi berusia 6 bulan.
Melansir Reuters, Huckle justru membanggakan diri atas setiap kejahatan yang dilakukanya pada hampir 200 anak. Ia senang karena korban yang paling mudah dicari adalah anak-anak dari keluarga miskin. Huckle ternyata memiliki cara tersendiri untuk melancarkan aksinya.
Ia meraih kepercayaan dari korban dan keluarga dengan menjadi seorang fotografer, guru bahasa Inggris hingga seorang penceramah kisah Alkitab. Tak tanggung-tanggung, Huckle telah melakukan kejahatan seksual selama 9 tahun.
Gilanya, pria asal Inggris ternyata sempat membuat panduan setebal 60 halaman tentang cara mengincar anak-anak untuk dijadikan korban pelecehan seksual, di mana sebagian besar adalah berdasarkan pengalamannya sendiri.
"Anak-anak miskin jelas sangat-sangat mudah dirayu daripada anak-anak kelas menengah, saya masih berencana menerbitkan panduan untuk subyek ini nanti," tulis Huckle di sebuah blog yang membuat buku berjudul “Pedophiles & Poverty: Child Lover Guide”.
Pengadilan Old Bailey di Inggris telah menjatuhkan vonis seumur hidup atas 71 dakwaan dengan berbagai barang bukti. Mengutip CNN, Di antaranya adalah 20 ribu gambar porno anak-anak termasuk foto pemerkosaan yang dilakukannya dan dibagikan di situs-situs pedofil jaringan internet gelap.
Karena kasus ini, Malaysia dianggap lalai dan tidak mengawasi ketat kejahatan seksual khususnya terhadap anak-anak. Karena Huckle sering dipuji karena kepeduliannya terhadap anak-anak miskin dan kerap mengunjungi pengungsian warga yang tergusur.
(rei)