Dreamland
>
Berita
>
Article

Dianggap Pahlawan Oleh Muslim Amerika, Ini Perjuangan Muhammad Ali Terhadap Islam

07 Juni 2016 10:00 | 1918 hits

DREAMERS.ID - Kepergian petinju legendaris Muhammad Ali pada Jumat (3/6) lalu di usia 74 tahun memang meninggalkan duka bagi masyarakat dunia, bahkan warga muslim Amerika Serikat menyebutnya sebagai pahlawan terbesar mereka.

Tak hanya dikenal sebagai petinju Muslim yang prestasinya diatas ring, mendiang Muhammad Ali juga aktif membela Islam di negara asalnya tersebut. Mulai dari pergerakan Muslim kulit hitam di tahun 1960-an hingga membantu meredakan Islamofobia terhadap warga Muslim AS usai serangan teroris 9/11 silam.

“Kami bersyukur pada Allah atas kehadirannya. Amerika harus bersyukur atas kehadirannya. Dia adalah pahlawan Amerika,” kata Talib Shareef, presiden dan Imam Masjid Muhammad di Washington, seperti dikutip Reuters.

Tak hanya membela kesetaraan atas warga Muslim di AS, Ali juga dianggap sebagai sosok pahlawan dengan beberapa penentangannya terhadap kebijakan pemerintah, salah satunya perang Vietnam. Bahkan menurut promotor tinju Bob Arum, penolakan Ali terhadap perang Vietnam membuat karier bertinjunya terhenti selama tiga tahun dan memberikan dampak yang luar biasa, dikutip CNN.

Baca juga: Seleb Hingga Petinju Kelas Dunia, Inilah Sederet Kabar Duka yang Bikin Hati Terenyuh sepanjang 2016

Perjuangan terakhir Ali untuk Islam adalah pada saat kandidat calon presiden Donald Trump menyarankan larangan masuk bagi Muslim pasca serangan militan di Paris dan San Bernardo California. Beliau menyatakan bahwa pemimpin politik seharusnya memberikan pemahaman soal agama Islam dan bagaimana para teroris menyesatkan pandangan dunia soal Islam.

Muhammad Ali dilahirkan di Louisville, Kentucky dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr. Ia mengganti namanya setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam pada 1964. Ikon tinju dunia ini menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit di wilayah Phoenix karena mengalami gangguan pernapasan.

“Muhammad Ali adalah hadiah dari Allah, tidak hanya bagi Muslim, tapi juga dunia,” kata Nihad Awad, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam.

(ncl)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio