Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Lifestyle
>
Article
Fenomena Tahu Bulat, Sehatkah Makanan yang ‘Digoreng Dadakan’ Ini?
23 Mei 2016 11:50 | 5189 hits

DREAMERS.ID - Saat ini masyarakat Indonesia tengah dilanda fenomena jajanan tahu bulat. Sebenarnya penganan gorengan ini sudah ada sejak lama, namun dengan hadirnya metode penjualan baru yang unik dengan mobil gerobak terbuka dan jingle menggelitik, masyarakat pun semakin keranjingan untuk mengkonsumsinya.

Agar tetap hangat dan enak dinikmati, penjual memang baru menggoreng tahu bulat saat ada yang membeli. Tahu digoreng dengan minyak yang banyak dan panas hingga tahu matang dan garing. Rasanya yang gurih akan membuat siapa saja yang memakannya merasa ketagihan.

Namun sama seperti jenis jajanan gorengan lainnya, tahu bulat juga tidak bisa dikatakan sehat. Jumlah minyak yang banyak untuk menggoreng tahu jika dipanaskan akan berubah menjadi lemak trans, yang membuat komposisi kimia dalam minyak berubah. Inilah yang kemudian memicu penumpukan lemak di pembuluh darah dan bahkan dapat memicu kanker.

Baca juga: Avanza Terbakar Karna Jadi Mobil Tahu Bulat, Ini Tanggapan Dari Toyota

“Minyak sayur yang dipanaskan dan dipakai berulang kali akan berubah dari minyak tidak jenuh ganda menjadi minyak trans. Dalam sehari, minyak trans ini hanya boleh dikonsumsi kurang dari 1% dari total kalori per hari. Jika lebih dari itu, bisa menjadi sumber penyakit nantinya,” jelas dokter spesialis gizi klinik FKUI Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, mengutip Kompas.

Tahu sebenarnya merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena terbuat dari kacang kedelai yang menjadi sumber protein nabati. Tapi karena diolah dengan cara yang tidak tepat, tahu menjadi kehilangan label sehatnya.

“Tahu yang dimasak dengan ditumis dengan sedikit minyak, tentu lebih sehat jika dibandingkan dengan tahu yang digoreng dengan minyak yang sudah berulang kali dipakai,” jelas dr. Fiastuti.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio