Dreamland
>
Berita
>
Article

Masa Jabatan Mau Habis, Ahok Baru Sadar Pentingnya Blusukan Seperti Jokowi

23 April 2016 23:00 | 1839 hits

DREAMERS.ID - Banyak yang membandingkan cara kerja Joko Widodo saat jadi gubernur DKI dengan Basuki Tjahaja Purnama kini. Jokowi, sapaan Joko Widodo, disebut-sebut lebih santun dan bijak karena mengedepankan musyawarah mufakat.

Jokowi marah lewat kata-kata menyentil. Tak cuma pada bawahannya, sikap yang sama dia lakukan saat berhadapan dengan warga. Jokowi juga memilih terjun langsung ke lapangan untuk memantau kinerja anak buahnya dari pada sekadar duduk di balik meja. Dia ogah hanya menerima laporan dan memantau lewat Closed Circuit Television (CCTV).

Hal ini berbanding terbalik dengan Ahok, sapaan Basuki. Selama memimpin Jakarta, Ahok lebih keras dan tak kenal kompromi. Ahok tak segan mengeluarkan kata kata pedas pada hal yang dinilainya salah. Bahkan perkataan pedas itu diungkapkannya di depan khalayak luas.

Selama hampir dua tahun memimpin DKI, Ahok juga diketahui hanya beberapa kali melakukan blusukan untuk memantau sejumlah proyek atau permasalahan di Jakarta. Dia lebih sering mengerahkan sejumlah orang untuk mengintai kerja anak buahnya.

Sikap dan cara kerja Ahok ini sempat dikritik banyak pihak. Ahok dianggap tak meniru cara-cara Jokowi melakukan pendekatan dengan warga. Selain itu, saat ditemukan kulit kabel di gorong-gorong Jl Medan Merdeka Selatan, Ahok menolak melihat langsung apa yang terjadi. Dia lebih memilih mendapatkan laporan dari anak buahnya dan penyidik kepolisian.

Saat itu dia mengatakan tak perlu meniru cara Jokowi yang melihat langsung kondisi gorong-gorong di Jakarta seperti apa. Menurutnya, saat Jokowi dulu masuk ke gorong-gorong, tim Pasukan Prasarana Sarana Umum (PPSU) belum dibentuk. "Sekarang udah banyak yang masuk ke sana, ngapain gue ikut-ikutan masuk? Dulu kan enggak ada PPSU. Ngapain untuk apa?" tambahnya.

Baca juga: Pesan Menyentuh Ahok untuk Djarot Sebelum Lengser dari Jabatan Gubernur DKI

Namun mendadak Ahok sadar. Saat Jakarta dikepung banjir pada Kamis kemarin, dia mulanya menduga karena air laut pasang. Tapi ternyata tidak. Dia kemudian terjun ke lapangan. Mendadak pula dia menyadari blusukan seperti Jokowi ternyata sangat penting.

Menurutnya, banyak hal dan temuan di lokasi,yang tidak ia dapat ketika hanya memantau lewat CCTV. "Tadi saya lihat Ancol, itu kan Ancol yang jalan layang, bener Pak Jokowi lah, kita mesti ke lapangan blusukan. Dari CCTV enggak bisa baca," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (24/4) kemarin.

Karena blusukan itu pula, Ahok menjadi semakin paham bagaimana sistem saluran air di Jakarta, semisal saluran dan kerja pintu air Ancol. Saluran yang menghubungkan Ancol dengan Pasar Ikan, katanya adalah buatan Belanda.

Dulunya, kata Ahok, saluran ini terhubung, sayangnya kini tidak. Saluran ini banyak ditutupi jalan dan bangunan. "Nah sekarang, Ancol, Gunung Sahari dilepas ada buatan Belanda, nyambung enggak ke Pasar Ikan? Enggak. Ditutupin jalan semua. Padahal, zaman dulu pasti nyambung dibuat dari Belanda kan, dari Pasar Ikan nyambung nih ke laut," pungkasnya.

Masa kepemimpinan Ahok tinggal satu tahun kurang. Sebab dia akan sibuk mengurusi persiapan pencalonan kembali sebagai gubernur di Pilgub DKI.

Source:
Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio