DREAMERS.ID - Seorang mahasiswa Irak di California, Amerika Serikat, mengatakan bahwa dirinya dibawa keluar dari penerbangan Southwest Airlines sebelum pesawat tinggal landas pada awal bulan ini lantaran penumpang lain merasa khawatir saat mendengar dirinya berbicara bahasa Arab.
Khairuldeen Makhzoomi yang merupakan mahasiswa senior di University of California, Berkeley, diusir dari pesawat saat berada di Bandara Internasional Los Angeles menuju Oakland pada 6 April lalu setelah menelpon pamannya di Baghdad bahwa dirinya akan menghadiri sebuah acara di mana Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon akan berpidato.
“Aku sangat bersemangat soal acara itu jadi aku menelpon pamanku untuk memberitahunya,” ungkapnya, seperti dilansir laman New York Times.
Namun rupanya obrolan Makhzoomi dan sang paman membuat tak nyaman penumpang di dekatnya. Pria 26 tahun tersebut pun mengetahui kalau ada yang salah sesaat dirinya menutup telepon dan melihat wanita yang duduk di kursi depan menengok dan menatapnya.
Baca juga: Maskapai Penerbangan Luar Negeri Berikan Asuransi Covid-19 Gratis
Wanita tersebut menuju pintu pesawat setelah mendengar Makhzoomi mengatakan pada pamannya bahwa dirinya akan menelpon lagi setelah mendarat dan mengucapkan “Insha Allah”. “Saat itulah aku berpikir ‘Oh, aku harap dia tidak melaporkanmu’ karena itu sangat aneh,” paparnya.Selang beberapa menit setelah Makhzoomi menyudahi panggilannya, seorang pegawai Southwest yang berbahasa Arab kemudian membawanya keluar pesawat, dia mengatakan "Mengapa kamu berbahasa Arab di pesawat? Inilah Islamophobia yang dialami negara ini."
Setelah itu, Makhzoomi pun dilarang kembali masuk ke pesawat.
(fzh)