DREAMERS.ID - Gempa yang melanda Jepang pada Kamis (14/4) lalu telah menewaskan 42 orang dan melukai ratusan lainnya. gempa itu pun dilaporkan sebagai gempa terparah Jepang setelah tahun 2011 . Menurut pihak KBRI, dua orang WNI dilaporkan mengalami luka ringan dalam gempa susulan yang berkekuatan lebih besar, 7,3 SR, yang terjadi pada Sabtu (16/4).
Pemerintah Indonesia melalui perwakilannya di Tokyo, Jepang, akan mengirimkan bantuan tahap kedua kepada warga negara Indonesia yang terdampak gempa di Kumamoto. Saat ini kebutuhan pokok di daerah itu kian menipis dan akses ke lokasi juga sulit.
"Bantuan akan dikirim secepatnya begitu logistik telah tersedia dan transportasi sudah siap," kata Agus Heryana, pejabat fungsi protokol dan konsuler di Kedutaan Besar RI di Jepang, Senin (16/4), mengutip CNN.
Menurut Agus, bantuan tahap pertama telah diberikan selang dua hari setelah gempa berkekuatan lebih dari 6 skala richter terjadi Kamis pekan lalu. Bantuan ini dikirimkan melalui jalur darat yang menghabiskan waktu perjalanan hingga 24 jam dengan jarak antara Tokyo dan Kumamoto mencapai 1.200 km.
Baca juga: Update Gempa Bandung-Garut, Benarkah Berhubungan Dengan Megathrust?
Bantuan tahap kedua ini berupa makanan, obat-obatan, kebutuhan wanita dan pakaian ganti. Saat ini tercatat ada lebih dari 200 WNI di wilayah Kumamoto, yang merupakan mahasiswa atau pekerja di berbagai perusahaan."Kebutuhan mereka tentunya adalah bahan makanan dan obat-obatan. Di tempat penampungan Universitas Kumamoto ada 24 anak-anak, mereka membutuhkan perhatian lebih, karena stres beberapa hari berada di pengungsian," kata Agus.
Sementara itu, pemerintah Jepang masih menyarankan warga di wilayah itu untuk tetap berada di penampungan karena gempa susulan masih terus terjadi walau skala dan frekuensinya lebih kecil. Total saat ini ada 180 ribu orang yang mengungsi di wilayah tersebut.
(fzh)