DREAMERS.ID - Insiden tewasnya seorang turis asal Rusia saat menyelam di Pulau Minyaifun, Raja Ampat, Papua beberapa hari yang lalu menjadi perhatian beberapa pihak. Khususnya wisatawan atau penyelam yang mungkin ingin menikmati keindahan bawah laut Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, seorang turis asal Rusia bernama Sergey Lykhvar ditemukan dalam kondisi tubuh yang tidak utuh setelah empat hari dinyatakan hilang. Tim pencari lokal mengatakan hilangnya turis Rusia ini dikarenakan digigit oleh buaya air laut. "Kami menduga dia tewas oleh seekor buaya, hal ini bisa dilihat dari hilangnya beberapa bagian tubuh dan luka yang dialami korban," kata Prasetyo Budiarto selaku kepala tim penyelamat.
Peristiwa tersebut menimbulkan pertanyaan akan keamanan berwisata di salah satu spot menyelam terbaik milik Indonesia tersebut. Namun Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi N Lamatenggo, mengatakan keamanan destinasi wisata andalan itu tetap terjamin.
Dalam kejadian tewasnya Sergey Lykhvar ada faktor human error karena Lykhvar mengabaikan peraturan bahwa segala kegiatan di Raja Ampat harus didampingi pemandu lokal. "Raja Ampat sangat aman untuk wisata. Jangan men-judge Raja Ampat tidak aman. Kita tetap aman, asalkan pakai guide lokal," kata Yusdi, mengutip CNN.
Peraturan di Raja Ampat, semua wisatawan harus didampingi pemandu lokal saat beraktifitas baik snorkeling maupun diving. Setiap resort atau homestay di Raja Ampat pasti menyediakan fasilitas pemandu lokal untuk para wisatawan. "Diharapkan semua wisatawan selalu bersama guide lokal yang lebih paham situasi dan kondisi alam Raja Ampat," jelas Yusdi.
Baca juga: Tak Penasaran Lagi, Perhatikan Hitungan Biaya Ini Jika Ingin Liburan ke Raja Ampat
Mengenai keberadaan buaya-buaya air laut, Yusdi pun membenarkan bahwa di beberapa titik di gugusan kepulauan Raja Ampat memang menjadi habitat buaya karena merupakan muara sungai. Pemandu lokal lah yang akan menjaga para wisawatan karena mereka sangat tahu tempat-tempat yang paling indah dan aman untuk menikmati kecantikan Raja Ampat."Tidak semua lokasi Raja Ampat ada habitat buayanya, kebetulan di pulau itu ada mangrove-nya dan di manapun kalau ada muara sungai pasti ada buayanya tidak hanya di Raja Ampat. Oleh karena itu harus didampingi orang lokal yang mengerti lingkungan setempat,” tutur Yusdi.
"Semua tempat di Raja Ampat bisa untuk diving dan snorkeling, tapi tetap harus didampingi guide lokal agar tetap aman. Kami jamin aman,” tegasnya.
Artikel terkait: Menyelam di Raja Ampat, Turis Asal Rusia Tewas Dimangsa Buaya
(fzh)