DREAMERS.ID - Kawasan Puncak sepertinya masih menjadi primadona bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai tempat tujuan dalam menghabiskan waktu liburan. Begitu juga saat long weekend (libur panjang akhir pekan) yang bertepatan dengan libur Paskah yang dimulai sejak Jumat (25/03) kemarin.
Berdasarkan pantauan, kemacetan sudah terjadi sejak Kamis (24/03) malam atau satu hari sebelum libur Paskah. Sejak pukul 18.00 WIB, kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat terus diserbu ribuan kendaraan roda empat yang di dominasi pelat B (Jakarta). Akibatnya antrean kendaraan sudah terlihat, di beberapa pintu tol Jagorawi, seperti di Cibubur, Sentul hingga Gerbang Tol (GT) Ciawi.
Bahkan antrean terlihat mengular selepas GT Ciawi hingga simpang Gadog dan Pasir Muncang, Ciawi, Kabupaten Bogor. Selain disebabkan adanya bottle neck (penyempitan leher botol) di simpang Gadog dan tak seimbangnya kapasitas jalan dengan volume kendaraan, keluar masuk kendaraan jalur alternatif menuju Puncak, tepatnya di simpang Pasir Muncang dan Pasir Angin, juga menjadi penyebab kemacetan.
Baca juga: Alami Stress Saat Terkena Macet, Kok Bisa?
Tak hanya itu, kurang disiplinnya pengguna jalan saat memasuki jalur Puncak, tepatnya mulai simpang Gadog, yakni banyaknya kendaraan yang melambung saat terjadi antrean, juga menjadi pemicu terjadinya kemacetan dari kedua arah.Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji mengungkapkan peningkatan terjadinya volume kendaraan pada libur panjang Paskah ini, terjadi sejak Kamis malam. "Kemudian tadi (Jumat) siang sedikit lancar kedua arah. Kemungkinan menjelang malam, atau sore hari jalur Puncak kembali dipadati kendaraan," ungkapnya.
Pihaknya memperkirakan bakal terjadi peningkatan volume kendaraan saat libur panjang Paskah ini, dengan jumlah kendaraan mencapai 20 ribu lebih. "Kepadatan akan terjadi saat tanggal hari H Paskah dan Sabtu," ujarnya.
Selain menerjunkan ratusan personel Satuan Lalu Lintas Polres, pihaknya juga akan memberlakukan rekayasa lalu lintas sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan, khususnya saat libur panjang. "Melakukan rekayasa lalu lintas untuk ke jalur alternatif pasti dilakukan sesuai situasi arus lalu lintas," ujarnya.