DREAMERS.ID - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama angkat suara soal demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh Paguyuban Pengemudi Angkata Darat (PPAD) Selasa kemarin yang berujung bentrok antar sopir taksi, hingga ojek online.
Sebelumnya, Gubernur yang biasa disapa Ahok itu memperingatkan akan mencabut izin operasi perusahaan taksi yang tidak memberikan sanksi pada driver yang ikut dalam aksi kekerasan dan pengrusakan kemarin.
Kini, Ahok menuding demonstrasi anarkis itu mendapat persetujuan oleh perusahaan taksinya sendiri. Hal ini dikatakan Ahok karena setiap taksi yang keluar pool akan dicek oleh petinggi perusahaan yang akhirnya diperbolehkan mengambil penumpang. Ini artinya, perusahaan tahu akan ada demo besar-besaran.
“Enggak usah bohongin saya. Demo ini direstui perusahaan taksi. Direstui nih,” kata Ahok kepada MetroTVNews.
Baca juga: Kondisi Terkini Ade Armando yang Diungkap Sahabat Pasca Panganiayan Demo Senin Kemarin
Ahok melanjutkan, restu dari perusahaan sebenarnya tidak masalah, tapi perbuatan anarkis dan pengrusakanlah yang menjadi masalah. Seharusnya ada perintah untuk aksi damai, nyatanya, banyak sopir taksi yang melakukan kekerasan bahkan tawuran dengan membawa senjata tajam. Bahkan beredar isu jika perusahaan taksi mendanai aksi demo dengan memberikan upah Rp 100 Ribu per orang.“Kalau anarkis ya (perusahaan) tindak dong. Kalau kamu enggak mau tindak, saya juga akan main keras. Mau demo, demo saja terus,” lanjut Ahok.
Sementara itu, Kepala Humas Blue Bird KH Teguh menampik isu pendanaan demonstrasi anarkis di sejumlah titik Jakarta kemarin. Teguh menegaskan pihaknya sama sekali tidak ikut terlibat dalam demonstrasi penolakan angkutan umum online tersebut.
“Kami tidak membantu dana, itu pengemudi sendiri yang ikut paguyuban (PPAD),” tegas Teguh. “Tidak, kami tidak ikut campur terkait aksi kemarin.”
(rei)