DREAMERS.ID - Berhati-hatilah dalam melontarkan kata-kata di sosial media, apalagi menyangkut ancaman nyawa seseorang yang notabene orang penting atau calon presiden? Hal inilah yang terjadi pada seorang pemuda Amerika biasa yang gemar update sosial media.
Eli Martinez masih di tempat tidurnya pada Selasa (8/3) waktu setempat saat agen keamanan presiden atau yang disebut Secret Service mendatangi rumahnya di Chicago. Ternyata, beberapa hari sebelumnya, ia sempat melontarkan tweet akan membunuh calon kandidat presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Aku pikir aku akan membunuh Trump. Tidak ada dari kalian yang akan melakukannya, aku harus mengukurnya dari tanganku sendiri,” tulis akun @YUHB0Y itu.
Martinez mengatakan jika para agen itu menginterogasinya habis-habisan. Mereka beruntun memberondong pertanyaan tentang kehidupan pribadinya, riwayat obat, pengalaman kerja dan apakah ia punya kepemilikan senjata.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
Para agen Secret Service itu ingin tahu apakah Martinez memang membahayakan bagi Trump atau hanya sekedar bocah yang membuat status Twitter tanpa berpikir panjang, yang akhirnya ia sesali. Juru bicara Secret Service angkat bicara mengenai hal ini dan berjanji akan selalu menindaklanjuti ancaman-ancaman yang kerap terjadi di sosial media.“Jika Anda melihat sesuatu (tentang ancaman calon Presiden) terjadi di Twitter, kami akan menginvestiganya,” kata juru bicara tersebut melansir Mashable.
Ini bukan pertama kalinya terjadi, Desember lalu, seorang pengguna Twitter mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan para agen berada di depan rumahnya setelah ia melontarkan tweet “aku akan menembak Trump jika aku bertemu dengannya nanti.”
Hal ini menunjukkan keseriusan lembaga keamanan Amerika Serikat dalam menjaga Presiden maupun mereka yang menjadi calon Presiden. Mengingat tingginya tingkat waspada AS pada kriminalitas dan kepemilikan senjata yang tidak dapat dibendung.
(rei)