DREAMERS.ID - Kita pasti sering mendengar kalau terlalu sering mengkonsumsi makanan siap saji bisa berakibat buruk bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah obesitas atau kegemukan. Tapi sebenarnya zat atau kandungan apa di dalam fast food atau junk food yang bisa menyebabkan berat badan naik itu?
Hampir semua orang pasti menyebut kandungan lemak adalah biang keladinya. Namun sebuah film dokumenter terbaru saja mengungkapkan fakta baru bahwa bakteri usus tidak hanya menjadi pemicu masalah pencernaan, namun juga menjadi penyebab dari obesitas.
Profesor Tim Spector, sosok dibalik dokumenter berjudul The Diet Myth itu mengatakan bahwa pola makan yang dilakukan masyarakat modern saat ini sebenarnya merusak bakteri baik yang ada di dalam usus. Hal itu, terutama terjadi karena masyarakat modern lebih doyan makanan siap saji, ketimbang makanan sehat.
Dalam dokumenter tersebut, Spector melakukan eksperimen yang dinamainya dengan Super-Size-Me. Dia menggunakan anak laki-lakinya, Tom, sebagai “kelinci percobaan”. Tom hanya diizinkan untuk mengkonsumsi makanan cepat saji selama 10 hari.
Awalnya, Tom merasa senang menjadi kelinci percobaan ayahnya. Namun setelahnya dia justru ingin mengonsumsi makanan sehat. "Pada hari keempat aku merasakan seperti mabuk tiap usai menyantap makanan tersebut," ujar Tom, mengutip CNN.
Baca juga: Penjelasan Ahli Soal Resiko Penularan Virus COVID-19 Saat Beli Makanan Online
Spector ingin melihat aktivitas dan jumlah mikroba baik dalam saluran pencernaan Tom selama mengonsumsi makanan siap saji. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroba pada usus Tom malah hilang 40% dalam waktu singkat setelah dia mengonsumsi makanan cepat saji.Spector menyebut, ada kandungan antibiotik dalam jumlah tinggi di makanan siap saji, yang merupakan imbas dari pemberian antibiotik pada hewan ternak. Dia juga mengatakan bahwa penggunaan antibiotik yang tinggi bakal mempengaruhi cara usus mencerna makanan, terutama jika telah dilakukan sejak usia muda.
"Antibiotik membuat semua berat badan hewan ternak bertambah dan menghasilkan sedikit jenis mikroba dalam saluran pencernaan. Hal sama yang terjadi pada manusia, yang menggunakan antibiotik langsung dan mengkonsumsi daging dan ikan dengan porsi yang sedikit," katanya.
Menurut Spector, spesies mikroba dan bakteri baik yang berada dalam usus sangat penting untuk tubuh karena bertanggung jawab untuk memproduksi senyawa kimia dan enzim yang mencerna makanan.
Spector juga menyarankan untuk mengkonsumsi probiotik yang ada di yogurt, sayur-sayuran berakar, kacang-kacangan, zaitun dan makanan berfiber lainnya dapat melawan kerusakan itu. "Semakin sehat sistem kekebalan tubuh kita, maka obesitas akan semakin berkurang," ujarnya.
(fzh)