Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Kecewa Terlahir Sebagai Laki-laki, Bocah 6 Tahun Ini Jadi Transgender Termuda di Dunia
16 Februari 2016 10:37 | 3508 hits

DREAMERS.ID - Kasus transgender atau mengganti jenis kelamin biasanya terjadi pada orang dewasa setelah mengalami pergolakan batin selama bertahun-tahun dalam hidupnya. Namun di Australia, ada seorang anak yang baru berusia 6 tahun yang merasa kecewa terlahir sebagai laki-laki.

Adalah Baylin Carmichael, bocah laki-laki yang berperilaku seperti layaknya gadis cilik. Saking kecewanya dilahirkan sebagai laki-laki, Baylin bahkan mencoba 'mencabut' kemaluannya sendiri dan menolak untuk minum apapun agar tidak buang air di toilet pria.

Sejak tahun pertamanya bersekolah, Baylin sudah didiagnosa memiliki kelainan identitas. "Sejak dia mulai bisa berjalan, dia selalu menunjukkan hal yang bertolak belakang dengan kodratnya, seperti kesukaannya pada boneka dan model pakaian yang tidak semestinya. Ketika dia mengenakan atribut perempuan, dia mengatakan kepadaku kalau dia adalah anak perempuan," ungkap sang ibu, mengutip Daily Mail, Senin (15/4).

Bocah asal Melbourne, Australia ini bahkan sempat melontarkan sebuah pertanyaan apakah dia akan tumbuh seperti ayahnya. Dia akan menangis sejadi-jadinya saat dijawab akan tumbuh sebagai seorang pria. "Aku tahu ini tidak normal, kita butuh bantuan untuk hal ini, kebanyakan orang mengatakan kalau dia kelak menjadi penyuka sesama jenis (homoseksual)," katanya.


Image source: dailymail.co.uk

Baca juga: Mendiang Prajurit Transgender Menangkan Putusan Pengadilan Atas Pemecatan Paksa dari Tentara Korea

Masalah ini akhirnya membuat orangtua memperlakukan Baylin seperti seorang anak perempuan. Mereka mengganti panggilan sang anak dengan nama Briella sesuai dengan permintaannya. Begitu pula dengan segala pernak-pernik perempuan yang diminta juga dituruti demi meredam emosi sang anak.

Pihak sekolah juga mencoba memberi pengertian dan perhatian agar dia diterima sebagai murid perempuan. Alhasil dia dapat kembali melanjutkan pelajaran seperti semula tanpa ada gangguan emosional.

"Ini memang hal besar, kami mengerti bila dia tidak akan kembali dalam kodratnya, kami juga paham bagaimana pandangan orang lain yang tidak cukup mengerti dengan keadaan kami terhadap Briella," tutur sang ibu.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio