DREAMERS.ID - Sempat jadi lokasi favorit penjajah Portugis karena hasil rempah-rempahnya, Ambon tetap menjadi lokasi wisata alam yang indah. Terutama sebuah desa kecil bernama Waai yang selalu menarik perhatian wisatawan.
Desa yang bisa ditempun sejam dari kota Ambon ini memiliki ritual unik yang dilakukan setahun dua kali. Menurut legenda terbentuknya Waai, ratusan tahun lalu dilemparkan tombak sakti yang memancarkan air hingga menjadi habitat belut raksasa yang disebut Morea oleh warga sekitar.
Karena itu, setiap dua kali dalam setahun, akan dilakukan upacara melempar 7 tombak untuk ‘memanggil’ para belut seukuran tangan orang dewasa itu keluar. Namun jika tidak pada saat waktu upacara, wisatawan bisa melihat belut super besar itu dengan cara yang unik.
Kebetulan, belut-belut dengan panjang hingga 1.5 meter itu sangat suka dengan telur. Anehnya, belut-belut itu hanya mau keluar dan menghampiri satu orang yang biasa disebut ‘penjaga belut’ atau nama keren lainnya adalah ‘eel whisperer’. ^^
Melansir laman Now Jakarta, sang penjaga belut bernama Alfandy lah yang mampu membuat belut-belut itu keluar dari bebatuan laut dangkal. Benar saja, hanya dengan memecahkan sedikit cangkang telur, belut keramat itu langsung mendatanginya.
“Saya sudah jadi penjaga belut selama 6 tahun. Dulu kakek saya, tapi sekarang beliau sudah tua,” kata Alfandy. “Saya tidak pernah digigit, tapi sebaiknya jangan lakukan ini sendirian. Karena belut-belut ini sudah sangat mengenal saya,”
Benar saja, belut itu pun menghampiri Alfandy dan berenang di sekitar kakinya seakan sudah sangat jinak dan mengenal penjaganya itu. Namun diketahui kini belut-belut besar itu beberapa sudah dijinakkan dan bisa berinteraksi dengan wisatawan walau masih harus dalam pengawasan pemandu.
Selain ritual unik itu, ternyata ada larangan memakan belut di Ambon karena hewan keberuntungan tersebut dikeramatkan di sana. Menurut kepercayaan, jika memakan belut di sana akan memiliki kulit seperti belut yang lengket.
(rei)