DREAMERS.ID - Pelaksanaan Asian Games di Indonesia menyisakan waktu 2 tahun lagi, namun pemerintah sudah menyiapkan segalanya untuk pelaksanaan ajang olahraga paling akbar se-Asia. Salah satunya adalah merombak kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang akan dimulai pada Juli 2016.
Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Adjar Prajudi mengatakan, pihaknya akan merenovasi 14 titik kawasan Gelora Bung Karno seluas 87 hektar.
"Akan kita rombak total di 14 titik, sehingga ada renovasi moderat. perintah pak presiden bukan dikembalikan ke tahun 1962. Renovasi moderat ini untuk efisiensi waktu karena waktunya tidak cukup," ujar Adjar di Media Center Kementerian PU-PR, Jakarta, Rabu (10/2).
Adjar menjelaskan, 14 titik yang akan di renovasi meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Lapangan Tenis baik indoor dan outdoor, gedung Stadion Madya, Gedung Basket, Lapangan Hockey, Lapangan Panahan, Stadion Sepak bola A/B/C, Stadion Renang, Istora Senayan, Lapangan Softball Pintu Satu, Lapangan Latihan Bulu Tangkis, lapangan Bola Voli, Lapangan Bulutangkis, dan Lapangan Softball Cemara III.
"Khusus venue stadion renang akan dirombak total dan akan dijadikan Aquatik Center. Stadion renang saat ini tidak memenuhi standar Olimpiade Internasional," kata Adjar.
Menurutnya, untuk menjadi pelaksana Asian Games, standar internasional untuk stadion renang harus dipenuhi suatu negara, seperti sepuluh jalur renang, desain ruang tertutup, dan kedalamannya yang disesuaikan. "Targetnya seluruh renovasi bisa selesai Juli 2017 mendatang," ucapnya singkat.
Lebih lanjut, kata Adjar, renovasi kawasan GBK ini diperkirakan akan memakan dana tak kurang dari Rp 2 triliun. Namun, hitungan tersebut diperkirakan masih akan berubah karena pihaknya ingin memastikan kondisi di lapangan.
"Hitungan awal lupa saya. Masih diotak atik jadi engga bisa (dipastikan) dulu mohon maaf. Tapi tidak sampai Rp 5 triliun, mungkin sekitar Rp 2 triliun kurang lebih Rp 3 triliun tidak sampai," tuturnya.
Sementara itu, untuk alokasi anggaran, pihaknya akan mendapat kucuran dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). "Itu nilainya Rp 500 miliar, biaya lainnya bisa kita pakai dari Dirjen Cipta Karya dan fisik selanjutnya yang besar coba dialokasikan melalui APBNP," tutupnya.