DREAMERS.ID - Akhir-akhir ini masyarakat dikhawatirkan dengan keberadaan virus Zika. Tapi sebenarnya seberapa bahayanya virus yang dibawa oleh nyamuk ini? Agar tidak menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran berlebih akan virus ini, ada beberapa fakta mendasar yang perlu diketahui, seperti mengutip laman Women’s Health Mag berikut.
1. Daerah tropis merupakan titik panas virus ini
Zika merupakan bagian dari kelas virus yang dikenal sebagai flaviviruses, yaitu virus yang disebarkan oleh nyamuk terinfeksi. Zika disebarkan oleh nyamuk Aedes yang dikenal sering menggigit di siang hari dan memiliki rasa haus khususnya akan darah manusia.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia. Namun jika harus tetap pergi, beberapa tindakan pencegahan yang direkomendasikan CDC adalah menggunakan produk pencegah (repellant) yang mengandung DEET, picaridin, IR3535, atau lemon-eucalyptus.
2. Tidak semua orang yang terinfeksi akan sakit
Menurut CDC, hanya satu dari lima orang yang terjangkit virus ini yang benar-benar mengalami sakit. Gejala biasanya muncul 2-7 hari setelah infeksi awal, jadi seseorang mungkin saja tidak mengetahui kalau dirinya terjangkit. Tentu saja hal ini menjadi titik kelemahan, karena banyak orang tak sadar membawa virus. Virus ini bisa menyebar saat nyamuk menggigit orang yang terinfeksi virus lalu menggigit orang lain.
3. Virus ini sebenarnya tidak terlalu buruk untuk kebanyakan orang
Meskipun banyak pemberitaan yang seakan membuat panik dan ketakutan, Zika sebenarnya virus yang cukup ringan bagi kebanyakan orang yang terkena. Gejala yang paling umum tidak berbeda dari flu biasa, seperti demam, ruam, nyeri sendi, dan mata merah, yang cukup normal dan biasanya berlangsung sekitar seminggu. Menurut CDC, kasus kematian dan rawat inap sangat langka bagi orang sehat yang terkena virus ini.
4. Mudah diobati
Baca juga: Virus Zika: Ketika Obat Nyamuk Jadi Kebutuhan Utama Warga Singapura
Memang belum ada vaksin atau obat untuk virus Zika, tapi selama tubuh sehat maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. CDC menganjurkan untuk banyak istirahan dan cukup asupan cairan. Jika dalam beberapa hari kondisi tidak membaik, segera periksakan ke dokter.Satu hal yang perlu diperhatikan saat mengetahui bahwa tubuh terkena virus ini adalah, harus menjauhi aspirin dan ibuprofen karena keduanya bertindak sebagai pengencer darah. Demam berdarah dibawa oleh jenis nyamuk yang sama dan menyebabkan risiko pendarahan yang tinggi, jadi jika ternyata tubuh terkena demam berdarah dan bukannya Zika, mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen akan menjadi berita buruk.
5. Zika bisa berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya
Meskipun virus ini dikatakan cukup ringan bagi sebagian orang, tapi untuk ibu hamil, virus ini memiliki ancaman yang serius. Seorang ibu yang terjangkit virus ini sebelum melahirkan dapat menularkannya ke sang bayi selama proses persalinan, tapi ancaman sebenanrnya adalah adalah cacat lahir yang mungkin dialami sang bayi.
Perhatian utama saat ini adalah microcephaly, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan kepala dan otak bayi menjadi lebih kecil dari kondisi normal. Selain cacat fisik, microcephaly juga dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan, kejang, dan cacat intelektual.
Menurut CNN, pada akhir Desember lalu pejabat kesehatan Brasil bahkan memperingatkan perempuan untuk tidak hamil karena tercatat 2.400 bayi lahir dengan kondisi microcephaly di tahun 2015.
6. Virus Zika bisa didapat dari hubungan seks
Menurut New York Times, saat ini ada dua kasus Zika yang tercatat ditemukan dalam air mani dan satu kasus tercatat virus ini menular melalui hubungan seksual. Namun hal ini belum cukup untuk CDC mengeluarkan peringatan. “Sampai lebih banyak data dan literatur yang tersedia, berhati-hati adalah langkah terbaik saat ini,” kata Sonpal.
(fzh)