DREAMERS.ID - Demonstrasi sudah menjadi hal biasa yang terjadi di negara-negara demokrasi. Namun di Washington D.C., Amerika Serikat, ada seorang demonstran yang cukup dikenal karena sudah melakukan demo selama 35 tahun!
Namun pada pekan lalu, berita duka datang dari wanita bernama Concepcion 'Connie' Picciotto tersebut. Connie merupakan aktivis pendukung perdamaian legendaris yang berkemah di depan Gedung Putih sejak sejak 1981.
Melansir laman Merdeka, Connie tiba di New York pada 1960. Dia adalah anak yatim yang dibesarkan oleh neneknya. Dia kemudian bekerja sebagai penerima tamu di atase perdagangan Spanyol. Beberapa tahun kemudian dia menikah dengan imigran Italia dan mengadopsi bayi bernama Ogla pada 1973.
Hidupnya mulai berubah ketika suaminya mengirim dia ke rumah sakit jiwa untuk menutupi kasus kriminal yang dibuat suaminya. Dia kemudian berpisah dari anaknya karena kalah dalam hak asuh di pengadilan. Connie akhirnya mendarat di Washington.
Baca juga: Kondisi Terkini Ade Armando yang Diungkap Sahabat Pasca Panganiayan Demo Senin Kemarin
Setelah itu, Connie kemudian bergabung dengan kelompok pegiat antinuklir yang menggelar unjuk rasa damai di depan Gedung Putih. Mereka kemudian berkemah di depan Gedung Putih. Gagasan itu diawali oleh aktivis bernama William Thomas. Mereka bertahan berdemo di depan Gedung Putih selama 25 tahun hingga akhirnya Thomas meninggal dan Connie meneruskan aksinya.Usaha Connie yang berdemo selama 35 tahun itu tercatat sebagai bentuk unjuk rasa terlama di Negeri Paman Sam. Hal ini tentu bukan perkara mudah. Connie harus mengenakan helm dan syal buat melindungi dirinya. Dia juga sudah sering diserang oleh orang-orang jahil, ditabrak taksi, dan bahkan pernah didorong oleh pasukan pengamanan presiden.
September 2013 lalu, tendanya digusur karena sempat ditinggalkan selama beberapa waktu, Connie kemudian berdiri di tempat tendanya itu dan menuntut kemahnya dikembalikan. "Saat ini, tidak seperti di zaman-zaman sebelumnya, kita harus mengajak orang bergerak, menghentikan baku bunuh dan perang di mana-mana. Ini cukup membuat frustrasi. Saya kepanasan, kedinginan, dan terkubur salju," ujar Connie ketika itu kepada Huffington Post.
(fzh)