DREAMERS.ID - Banyu Biru memamerkan surat pengangkatannya sebagai anggota Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan Badan Intelijen Negara. Banyak yang mempertanyakan perbuatan putra Eros Djarot itu. Ada yang menyindir Banyu Biru sebagai intel melayu. Kata-kata intel melayu ini sering terdengar untuk menyindir para intel di Indonesia. Sebenarnya kenapa ada istilah ini?
"Istilah intel melayu ini satire. Intel yang seharusnya rahasia, tapi dengan bangga malah ingin menunjukkan dia seorang intel," kata pengamat intelijen Ridlwan Habibi.
Intel semacam ini merupakan peninggalan Orde Baru. Mereka mudah dikenali dengan gaya jaket kulit, kacamata hitam, pistol sedikit nongol di pinggang. Handy talky diputar kencang-kencang di warung.
"Zaman Orde Baru kan peran intel sangat kuat. Ada Pangkopkamtib dan lain-lain kalau sekarang kan zaman sudah berubah. Intelijen harus bebenah menghadapi zaman internet dan sosial media," kata Ridlwan.
Baca juga: Dikabarkan Punya Hubungan Spesial dengan Cinta Laura, Ini Jawaban Banyu Biru
Tak cuma di Indonesia, Ridlwan pun menemui hal serupa di Malaysia yang masih berkultur Melayu. Saat konflik di Lahat Datu, intel dengan gaya serupa juga muncul. Mencegah orang asing mendekat ke daerah konflik. Sengaja pistolnya ditonjolkan biar kelihatan dia intel," jelasnya.Ke depan, Ridlwan berharap kasus serupa tak terjadi lagi. Kasus Banyu Biru jadi bukti informasi di sosial media beredar dengan sangat cepat. Banyu memang hanya mengunggah surat pengangkatan itu di Path. Media sosial yang postingannya hanya bisa dilihat orang-orang dekat. Tapi bisa bocor juga.
Ridlwan menjelaskan Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan bukanlah agen BIN. Posisi itu seperti dewan penasihat yang memberikan masukan dari pihak luar pada BIN. Tapi tetap saja jabatan penting ini tak etis dipamerkan ke publik.
Sementara itu, terkait postingan SK Banyu Biru, Kepala BIN Sutiyoso mengatakan jika telah mencoret Banyu Biru dari daftar anggota BIN dan akan mengevaluasi para anggotanya secara seksama.
(rei/Merdeka)