DREAMERS.ID - Umumnya sebuah perusahaan pakaian akan memaksa model-model untuk melangsingkan tubuh mereka yang hendak melakukan pemotretan pakaiann. Namun beda halnya dengan perusahaan merek pakaian Rose & Willard. Merek pakaian asal Inggris tersebut mencantumkan dalam kontraknya bahwa setiap model yang akan bekerja dengan mereka harus bersedia untuk makan.
Dilansir dari Daily Mail, disebut bahwa kontrak untuk makan yang terdapat pada setiap model ini sifatnya mengikat dan tidak dapat dinegosiasikan. Upaya ini dilakukan oleh Heidy Rehman, pendiri dari Rose & Willard untuk memberikan kondisi yang lebih sehat bagi para model yang terlibat dalam industri pakaian tersebut. Selain itu model yang sedang melakukan diet juga cenderung bersikap aneh dan mengacau ketika melakukan pemotretan.
Langkah yang cukup berbeda ini dilakukan seiring dengan pengajuan undang-undang ke parlemen Inggris yang melarang adanya model dengan usia di bawah 18 tahun. Dengan pelarangan itu diharapkan dapat menghilangkan berbagai aspek negatif yang muncul dari industri model seperti kelainan pola makan dan pelecehan seksual. Dengan model yang lebih dewasa maka akan dapat lebih terhindarkan dari hal-hal buruk tersebut.
Heidy Rehman mengatakan bahwa model yang akan melakukan pemotretan dengan merek miliknya bukan hanya harus sekedar makan tetapi lebih khusus lagi mereka harus makan ketika sedang berada di lokasi pemotretan untuk memastikan hal tersebut. Selama ini Rose & Willard memang merupakan salah satu merek pakaian yang cukup peduli terhadap standard dan kesehatan yang dimiliki oleh model.
Masalah gangguan makan memang merupakan sebuah hal yang sangat banyak terjadi di dunia model. Banyak model yang tidak makan agar dapat memperoleh badan yang sempurna sehingga akhirnya menyebabkan banyak masalah kesehatan pada diri mereka.