DREAMERS.ID - Kontroversi kewarganegaraan yang melibatkan member TWICE, Tzuyu hingga kini masih menjadi perbincangan hangat dan menjadi sorotan media internasional, termasuk BBC. Baru-baru ini, media asal Inggris tersebut pun membuat artikel yang cukup menarik perhatian terutama di Korea.
Dalam artikel tersebut, BBC menyebutkan bahwa kontroversi Tzuyu tersebut menjadi bukti dari sisi gelap industri musik di Asia, terutama di Korea dan Jepang. Artikel tersebut menjelaskan bagaimana kehidupan pribadi seorang idola di Jepang maupun Korea bisa dikontrol oleh agensinya, yang jauh berbeda dengan industri musik di negara Barat.
Penggemar K-Pop pasti mengetahui bahwa agensi para idola K-Pop sering melarang artis asuhannya berpacaran selama beberapa tahun pertama setelah mereka debut. Hal serupa bahkan yang lebih sadis ternyata juga terjadi di industri musik Jepang, di mana para artis bisa dituntut jika ketahuan berpacaran atau menikah karena merupakan bagian dari kontrak mereka.
Dikutip dari artikel BBC, Mark Rusell, yaitu seorang ahli di industri K-Pop memberikan alasannya mengapa warga Taiwan begitu marah melihat Tzuyu meminta maaf lewat sebuah video yang terkesan seperti dipaksa oleh pihak JYP Entertainment dan menganggap JYP telah melanggar hak kebebasan Tzuyu.
Baca juga: Tzuyu TWICE Debut di Billboard 200, Menyusul Nayeon dan Jihyo
Ia menjelaskan bahwa Korea ‘memberikan penekanan kuat terhadap rasa kerendahan hati’ yang bisa menjadi suatu hal yang ‘terlalu ekstrim’ bagi negara lainnya. Ia menjelaskan bahwa dalam kasus ini, warga Taiwan mempertanyakan mengapa Tzuyu harus meminta maaf karena memegang bendera Taiwan, yaitu negara kelahirannya sendiri, serta menganggap bahwa permintaan maaf Tzuyu adalah hal yang memalukan dan tak seharusnya dilakukan.Artikel tersebut juga menyebutkan bukti bagaimana kerasnya industri musik di Jepang, seperti boy group SMAP yang baru-baru ini meminta maaf di hadapan publik dan agensinya karena mencoba untuk bubar dan meninggalkan agensinya.
Salah satu member AKB48, Minami Minegishi juga menjadi bukti lain ‘sisi gelap’ industri musik di Jepang, di mana ia sampai meminta maaf hingga menggunduli kepalanya demi bisa tetap bergabung bersama grupnya setelah ketahuan bermalam bersama sang kekasih.
Bagaimana menurutmu, Dreamers?
(ctr)