DREAMERS.ID - Berhasil jadi film terlaris dengan pendapatan US$238 juta (Rp 3 Triliun) di hari pertama penayangan, ‘Star Wars: The Force Awakens’ mendapat pukulan keras. Kantor berita online TMZ mendapat kiriman sebuah video yang berisi film bajakan tersebut.
Hal ini tentu menjadi hantaman keras bagi studio pembuatnya, Disney, karena segala cara telah dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi pembajakan atau perekaman di dalam bioskop atau setidaknya bocornya bagian-bagian film yang dikeluarkan tidak resmi.
Contohnya adalah saat world premiere minggu lalu di Hollywood, penjagaan super ketat mengiringi para pemain hingga waktu penayangan perdana film ke tujuh dari seri ‘Star Wars’ tersebut. Bahkan salah satu petugas keamanan mengatakan jika gelaran Oscars saja tidak memiliki penjagaan seperti ini.
Selain itu, Disney juga melarang adanya pemutaran tidak resmi yang sering dilakukan para bioskop untuk karyawannya. Bahkan para karyawan bioskop yang mungkin saja sempat menonton film ini diminta tidak membocorkan cerita paling tidak 24 jam setelah penayangan perdana.
Baca juga: Kalahkan 'Star Wars: The Force Awakens', 'Fast Furious 8' Pecahkan Rekor Manis Box Office!
Yang mengejutkan, video bajakan yang dikirim ke kantor TMZ memiliki subtitle bahasa Indonesia. Kasus pembajakan ini marak dibahas di media-media luar negeri yang mengatakan jika orang Indonesia-lah pembajaknya. Hingga kini penelusuran pengirim paket video bajakan itu masih berlangsung.“We have verified the authenticity of the footage from someone who has seen the film (Kami telah memverifikasi keaslian cuplikan tersebut kepada orang yang sudah menonton filmnya,” ungkap situs TMZ.com.
“It appears the person with the footage is from Indonesia, because it’s subtitled in Indonesian (Sepertinya orang yang mengirimkan video tersebut berasal dari Indonesia, karena diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,”
Hal ini tentu sangat disayangkan karena membuat nama Indonesia buruk di industri film dunia. Semoga saja hal ini tidak berdampak dihentikannya pendistribusian film-film Hollywood ke Indonesia. Seperti pada saat maraknya pembajakan film animasi 3D ‘Doraemon Stand By Me’ yang mengakibatkan sejumlah film animasi Jepang lainnya batal tayang di bioskop tanah air.
(rei)