Dreamers.co.id – Penampilan carpaccio garapan chef dari Marche, Italia ini bagaikan lukisan. Pangan ini dihias dengan irisan tipis beef fillet dan cod fillet, ditambah dengan warna-warni sayuran dan buah yang segar. Sentuhan homemade souce menjadikan panganan ini menggoda selera.
Kuliner asli Italia ini memang penuh pesona. Bukan saja pada pasta atau pizza. Tapi hal itu dibuktikan oleh chef wanita Oriana Tirabassi yang bekerja di Rosso, Hotel Shangri-la Jakarta. Sebelumnya chef ini pernah berkarir dibidang seni dan design sebelum serius menekuni kuliner.
Rasa cintanya pada bunga dann seni terlihatdari deretan menu yang disusunnya. Keahliannya di bidang de cuisine, pasta, pizza dan breadmaking member bukti kecintaannya pada kuliner. Selain dibuat dengan tangan, ia juga energy sehingga menyandang gelar juara di World Pizza Champion yang digelar di Caesar Palaca Las Vegas.
Carpaccio irisan tipis daging sapi mentah, salmon, tuna atau daging sapi muda merupakan appetizer klasik Italia. Sajian ditangan chef Oriana ini menjadi nyata fillet cod yang putih diiris tipis dengan taburan melon oranye, serutan jamur truffle, delima merah, daun dill, percikan saus tomat dan olive oil. Cantik bagai lukisan taman bunga. Rasanya pun lembut, renyah, manis dan sedikit asam.
Sementara itu, carpaccio kedua memakai beef fillet segar yang ditata di atas potongan apel Granny Smith dan kyuri. Di atasnya diberi arugula dan serutan keju parmesan Parmagiano Regiano dengan sedikit percikan olive oil. Krenyes asam segar dan lembutnya daging sapi menyatu dengan keju yang gurih dan arugula yang sedikit pahit.
Setelah mata dan lidah dimanjakan dengan kelezatannya, homemade pasta yang selalu dibuat segar sulit untuk ditolak. Tiga jenis disajikan dalam sampler. Spaghetti hitam bersaus seafood, ravioli paprika dan ozo dengan lamb ragout diracik dengan rasa yang lengkap.
Ada juga Veal trilogy yang menjadi sajian utama tak kalah menggoda. Dalam satu sajian, veal yang medium well diracik dengan saus balsamic yang asam gurih. Dijodohkan dengan bayam, lobster dan labu kuning. Harmoni rasa yang dipilih dengan cermat oleh sang chef benar-benar memuaskan selera.
Chocolate fondant yang berisi lava chocolate disajikan cantik di atas palet dari cokelat, lengkap dengan kuas biskuit dan lukisan Monalisa di atas cokelat. Kelembutan cokelat ini disempurnakan dengan sapuan dingin homemade pistachio dan vanilla ice cream.
Kejutan dari snag chef benar terbukti dengan munculnya pizza berukuran 24 cm tampil cantik dan menggiurkan. Dengan topping irisan tipis anggur hijau, merah, dan strawberry diatas sapuan whipped cream memberika sensasi luar biasa ketika digigit. Kulitnya renyah dan garing dengan selipan keju Olesan saus cokelat, pisang dan fresh cream. Tak ada rasa manis berlebihan tetapi justru kerenyahan kulit pizza. (way)