DREAMERS.ID - Maraknya kasus terorisme di berbagai belahan dunia, membuat beberapa negara melakukan berbagai antisipasi. Mulai dari diperketatnya pengawasan di beberapa tempat, sampai tindakan pencegahan agar warganya tak ikut bergabung dengan jaringan teroris tersebut.
Salah satunya adalah Italia yang berencana memberikan insentif 'kebudayaan' bagi anak-anak muda di negaranya. Program ini memiliki tujuan menderadikalisasi warga usia remaja yang rentan direkrut jaringan teroris.
Seperti dilansir Telegraph pada Kamis (26/11), gagasan ini dicetuskan oleh Perdana Menteri Matteo Renzi. Program diberi nama 'pemersatu bangsa' itu berupa pengucuran dana bagi anak muda, untuk dibelanjakan mengikuti kegiatan kebudayaan. Per orang dialokasikan 500 Euro (setara Rp 7,2 juta), tanpa memandang apakah dia keturunan imigran atau kulit putih pribumi Italia.
Baca juga: Ngeri, Kota Indah Ini Berubah Jadi Kota Hantu
Renzi mengatakan serangan kaum militan seperti di Paris, beberapa pekan lalu, menandakan ada upaya cuci otak generasi muda sehingga meyakini teror sebagai jalan keluar. "Kita menjawab teror itu lewat budaya. Mereka menghancurkan patung-patung, kami tunjukkan kecintaan terhadap seni. Mereka menghancurkan buku, kita adalah negara perpustakaan," katanya.Nantinya, para penerima dana dipersilakan menghabiskan uang senilai Rp 7 juta itu untuk menonton film, menyaksikan pentas drama, atau menghadiri pertunjukan musik. Diperkirakan program ini memakan total biaya 2 miliar Euro (sekitar 29,1 triliun Rupiah). Dana itu bersumber dari pengurangan pajak. Sejauh ini belum ada persetujuan parlemen untuk kebijakan tersebut.
Warga Italia yang bergabung dengan ISIS relatif sedikit. Data hingga awal tahun ini menunjukkan ada 65 orang yang ke luar negeri, dicurigai mengikuti organisasi teror. Kebanyakan justru orang kulit putih, bukan keluarga imigran di Negeri Pizza.
(fzh/Merdeka)