DREAMERS.ID - Sepertinya pantas jika Castellfollit de la Roca, dijuluki sebagai kota terkecil dan tersempit di Catalonia, Spanyol. Pasalnya, kota ini dihuni hanya sekitar 1.000 penduduk, hanya dengan luas daerah tak lebih dari satu kilometer persegi
Daerah ini dibatasi oleh pertemuan antara Sungai Fluvia dan Tonorell, dimana pemandangan rumah-rumah warga yang dikelilingi tebing basal. Oleh karena spot ini sangat menawarkan sudut pandang yang indah dengan menghadap langsung ke lembah dan sungai, maka tak jarang spot inilah yang seringkali diabadikan para wisatawan.
Karang basal di mana kota ini berdiri, terletak pada ketinggian 50 meter dan hampir 1 kilometer panjangnya. Karang ini tercipta karena dampak langsung dari erosi sungai Fluvia dan Toronell pada sisa-sisa lava yang mengalir dari letusan berapi ribuan tahun lalu.
Lava tersebut melalui proses pemadatan dan kemudian berubah menjadi basal, yakni batuan keras yang terbentuk sesuai dengan proses pendinginan yang dilaluinya.
Baca juga: Tidak Hanya Cantik, Ini Negara Eropa Bernuansa Islami Yang Wajib Dikunjungi
Dilansir melalui Amusing Planet, tebing ini merupakan hasil dari dua aliran lava, pertama terjadi sekitar 217.000 tahun yang lalu, dan berasal dari desa Batet. Kedua 192.000 tahun yang lalu, dan berasal dari gunung berapi Beguda.Di bagian salah satu sisi tebing, wisatawan bisa menemukan sebuah gereja tua bernama St. Salvador yang bernuansa sangat kuno, yakni abad ke-13. Dengan gaya Renaissance, gereja ini memiliki menara jam persegi dan bermahkota kubah.
Beberapa meter dari kota ini, dimana sungai Fluvia dan Toronell bertemu, terdapat sebuah daerah kecil yang berfungsi sebagai lahan warga untuk bertani. Kawasan ini dilewati sebagai bagian dari rute pendakian yang menawarkan pemandangan jurang, situs arkeologi, kanal, dan tanggul yang mengalirkan air ke pabrik-pabrik untuk menghasilkan tenaga air.
(Adl)