DREAMERS.ID - Musim hujan yang mulai melanda berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan membawa angin segar dan berkah tersendiri. Pasalnya kepulan kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan yang terjadi selama tiga bulan lebih itu perlahan menghilang, bahkan titik api sudah tidak ditemukan lagi.
Kasi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kenten Palembang Indra Purna menjelaskan, dari pantauan Satelit AQUA/TERRA MODIS pada Rabu (18/11), tidak ada titik api sama sekali. Kemungkinan besar, kondisi tersebut akan terus terjadi pada beberapa bulan ke depan atau selama musim hujan.
"Alhamdulillah, titik api sudah hilang. Ini karena hujan merata dan intensitas tinggi di seluruh wilayah Sumsel," ungkap Indra kepada merdeka.com.
Pada hari sebelumnya, Indra menuturkan bahwa titik api atau hotspot memang terpantau sekitar 20 titik di beberapa daerah. Namun, itu hanya titik panas akibat suhu udara yang terdeteksi di atas 30 derajat celsius. "Saat ini penghujung musim pancaroba dan masuki penghujan. Hotspot yang terpantau kemarin bukan titik api," ujarnya.
Baca juga: Mirisnya Pemandangan Marina Bay Sands Terkena Kabut Asap Dari Indonesia, Apa Kabar F1 Singapura?
Selain itu, kualitas udara di Palembang juga semakin membaik karena kabut asap dinyatakan hilang. Hal ini dibuktikan dengan jarak pandang lebih 10 kilometer. "Kabut asap hilang, jarak pandang normal, dan udara bagus," kata dia.Meski bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan sudah hilang, Indra mengimbau agar warga waspada terhadap dampak yang ditimbulkan saat musim hujan, yakni tanah longsor, banjir dan angin puting beliung. Sebab, Sumsel merupakan salah satu daerah rawan terjadi bencana tersebut.
"Mayoritas daerah di Sumsel rawan bencana saat musim hujan, ini yang perlu diwaspadai," tukasnya.