DREAMERS.ID - Dua bom bunuh diri meledak dalam selang lima menit di Bourj al-Barajneh, wilayah selatan Ibu Kota Beirut, Libanon, kemarin. Ledakan itu terjadi di kawasan dekat Kamp Pengungsi Palestina serta Markas militan Hizbullah.
"Sejauh ini 43 orang tewas, sedangkan 239 lainnya luka-luka," kata Kepala Palang Merah Libanon George Kittaneh, seperti dilaporkan Aljazeera, Jumat (13/11). Militan radikal Sunni, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), telah menyatakan bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri tersebut.
Informasi detail para pengebom disebarkan jaringan propaganda ISIS di Twitter. Pelaku disebut-sebut bernama Rashid el Balegh dan Salem al Rayes (Palestina) serta Khaled Ahmad (Suriah). "Para prajurit khilafah meledakkan bom di daerah yang dipenuhi Syiah di Libanon," tulis akun Twitter ISIS.
Pelaku meledakkan dirinya ketika kondisi Bourj al-Barajneh sedang padat di saat jam pulang kerja. Empat bangunan di distrik ini turut hancur dalam insiden tersebut.
Baca juga: Melly Goeslaw dan Opick Terbang ke Palestina untuk Kirim Bantuan
Satu pelaku meledakkan bom bunuh diri dekat masjid yang sering dipakai beribadah oleh militan Hizbullah. Sedangkan satu lainnya mati usai membom toko roti. TV lokal Libanon mengatakan ada satu pelaku lagi yang tewas sebelum sempat meledakkan sabuk bomnya.Militan Hizbullah sekarang menjaga ketat tempat kejadian perkara yang porak poranda. Serangan itu menjadi yang paling mematikan di wilayah kekuasaan militan Syiah didukung Iran tersebut . Hizbullah selama dua tahun terakhir konsisten mendukung Presiden Suriah, Basyar al-Assad, sehingga memusuhi ISIS.
Perdana Menteri Libanon, Tammam Salam, mengajak warga hari ini mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung untuk korban tewas. Pemerintah Amerika Serikat, Prancis, Palestina, serta Inggris mengecam serangan ISIS di Bourj al-Barajneh.
[ard]