DREAMERS.ID - Masih dalam proses pengadilan, banyak fakta-fakta dari kasus pembunuhan gadis kecil Bali, Angeline yang terungkap namun terkesan tidak jelas dan berlarut-larut. Kasus yang membawa seorang penjaga rumah dan ibu angkat Angeline sebagai pelaku ini dikritisi oleh Hotman Paris.
Hotman Paris yang juga kuasa hukum pelaku pembunuhan Agustay Hamdamay itu menyimpulkan ada 6 fakta penting yang diperoleh dari hasil pemantauan hakim, jaksa dan saksi di lokasi kejadian.
1. Lubang Tertutup Rapi
Pada 26 Mei 2015, Agus meninggalkan rumah majikannya, Margriet untuk memberi makan ayam dan lubang tempat Angeline dikubur sudah tertutup rapi. Hal ini membuktikan tidak mungkin terdakwa Margriet tidak menyadari sesuatu yang aneh dari lubang yang sebelumnya terbuka tiba-tiba sudah tertutup rapi.
2. Bukan Lubang Sampah
Lubang tempat dikuburnya Angeline itu bukanlah lubang sampah karena nyatanya, jarak tempat sampah dan rumah Margriet terpaut cukup jauh. Jadi tidak masuk akan jika dari 16 Mei hingga 10 Juni terdakwa tidak tahu anaknya terkubur di situ.
3. Kedalaman 10 cm
Saksi polisi menyatakan menemukan jenazah Angeline di kedalaman yang tidak dalam, hanya sekitar 10 cm. Sehingga tidak mungkin Margriet dan penghuni rumah tidak mencium bau busuk dari jenazah Angeline.
Baca juga: Sidang Kasus Pembunuhan Angeline, Margriet Dituntut Penjara Seumur Hidup
4. Ada genangan AirAda genangan air di lokasi penguburan jenazah Angeline padahal Bali dalam kondisi tidak hujan saat itu. Hal ini membuktikan bahwa ada yang sengaja menyiram air untuk menghilangkan bau busuk.
5. Kedekatan Antar Korban dan Pelaku
Terdakwa Agustay mengaku justru membela Angeline saat dimarahi oleh ibu angkatnya, Margriet. Seorang saksi juga mengatakan melihat Angeline menari-nari di samping Agustay yang mengartikan korban tidak takut dan dekat dengan terdakwa Agustay, tidak seperti sikapnya pada Margriet.
6. Ibu yang Tega Pada Anaknya
Agustay sempat bercerita pada saksi Susiani jika ia melihat hidung dan kuping Angeline berdarah karena sering dipukuli ibu angkatnya. Susiani juga sering mendengar teriakan Angeline saat dipukuli Margriet.
Terlebih, jika memang terdakwa Margriet benar sayang pada Angeline seperti yang dituturkan kuasa hukumnya, tidak mungkin ia membiarkan anaknya berjalan kaki ke sekolah sendiri yang jaraknya 3 km dengan kondisi jalan yang ramai kendaraan bermotor.
(rei/CNN)