DREAMERS.ID - Semakin berkembangnya zaman, kehidupan dan tantangan yang dihadapi manusia pun mengalami perubahan. Apalagi di era teknologi yang semakin canggih seperti sekarang membuat setiap hal mudah dilakukan.
Namun di antara semua kemudahan itu, seorang pakar komunikasi Erwin Perengkuan menyebutkan bahwa ada dua tantangan dan kelemahan yang dihadapi masyarakat saat ini, khusunya bagi generasi muda.
Melansir laman CNN Indonesia, Erwin menyatakan bahwa kelemahan generasi muda yang pertama adalah kebiasaan menyukai hal yang serba instan. "Tantangan anak muda zaman sekarang, ada sebagian yang inginnya cepat. Mereka menginginkan hasil akhirnya saja," kata Erwin.
Dalam hal ini, Erwin menyontohkan bagaimana anak muda saat ini melihat sosok penulis Raditya Dika. Menurutnya, banyak anak muda yang ingin menjadi sukses seperti Dika, tapi mereka tidak mau mengetahui bagaimana proses mencapai sukses itu. Mereka cenderung hanya mengikuti dan melalui pola perjalanan karier Dika yang bisa mereka lihat saja.
Baca juga: Mengenal Generasi X, Y, Z yang Belakangan 'Digaungkan' Presiden Jokowi, Kamu Masuk yang Mana?
"Tendensinya hanya melihat dari kulit luarnya saja. Tidak mau nyemplung, berdarah-darah, dan jungkir balik," ujar Erwin. "Anak muda yang seperti ini yang harus dituntut mencintai sebuah proses."Selain itu, Erwin juga menyebutkan bahwa kendala berbahasa menjadi salah satu kelemahan dan tantangan yang dihadapi anak muda masa kini.
Bahasa Indonesia yang sering dicampur-campur dengan bahasa tidak baku menjadi lumrah dan justru dipakai terus-menerus. Contohnya, seperti membedakan kita dan kami. Erwin mengatakan masih banyak orang yang belum bisa membedakan terminologi sederhana itu.
"Kita dan kami konteksnya sudah kacau. Orang yang sudah dewasa dan berasal dari kalangan eksekutif saja masih kebingungan membedakannya. Penyiar radio juga salah," kata Erwin.
(fzh)