DREAMERSRADIO.COM - Pekan depan, ratusan anggota keluarga Korea yang terpisah antara Korea Selatan dan Utara akan berkesempatan bertemu kembali dalam waktu beberapa hari. Setelah perundingan dan ancaman antar kedua pihak, acara reunian tahun ini akan kembali dilaksanakan.
Acara ini melibatkan 90 warga Korsel dan 96 warga Korut yang akan dipertemukan di aula besar di zona netral militer dan mendapat pengawasan ketat para pejabat. Sebelumnya, sebanyak 66 ribu orang ikut mendaftar untuk acara ini.
Reuni ke-20 kali ini memiliki syarat yang harus dipenuhi oleh peserta yang hadir, yaitu sama sekali tidak boleh membahas hal-hal yang berbau politik. Bahkan sebuah buku panduan diberikan untuk mereka.
Hal ini dirasa mempersempit topik pembicaraan antar keluarga nanti. Hingga beberapa orang tidak mengerti harus membahas apa saat reuni. Karena bukan hanya politik, tapi taraf hidup dan hal-hal yang berkaitan dengan Korea Utara dilarang untuk dibahas.
Baca juga: Deretan Reuni Grup K-Pop yang Menggemparkan Industri Musik (Part 2)
Buku panduan yang dibuat oleh Palang Merah, yang menyelenggarakan reuni itu, meminta partisipan dari Korea Selatan untuk tidak meminta jawaban soal kepemimpinan di Korea Utara atau standar kehidupan mereka, mengutip CNN.“Anda tak bisa menanyakan apapun yang Anda mau. Ini bukan reuni, ini hanya pertemuan yang diatur,” kata Ahn Yoon Joon yang telah berusia 86 tahun.
Setiap acara reuni, begitu banyak orang-orang dari Korea Selatan maupun Utara yang ingin bertemu kembali dengan saudara terdekat mereka setelah terpisah puluhan tahun. Namun seringkali hal ini dihalangi oleh menuanya usia ataupun keluarga yang telah meninggal karena terlalu lama menunggu undian menang reuni datang kepada mereka.
(rei)