DREAMERSRADIO.COM - Ledakan dahsyat yang terjadi di ibukota Turki, Ankara, Sabtu (10.10) kemarin telah menewaskan sedikitnya 128 orang dan 186 lainnya terluka. Insiden ini terjadi di tengah aksi protes yang mendukung suku Kurdi di depan stasiun utama kota.
Tragedi yang dimungkinkan adalah bom bunuh diri ini masih diselidiki oleh pemerintah Turki dan menjadi serangan paling besar dalam sejarah Turki modern. Beberapa foto dan video memperlihatkan mayat bergelimpangan di jalan yang berlumuran darah.
Pasca pemboman, pemerintah Turki melakukan sensor besar-besaran terhadap peliputan berita dan sosial media. Siaran yang memperlihatkan gambar mengerikan saat pristiwa itu terjadi akan disensor dan dimatikan jika melanggar.
Baca juga: Empat Orang Tewas, Ini Detik-Detik Bom di Depan Gedung Pengadilan Turki
Sementara itu, akses ke Twitter dan Facebook dilaporkan diblokir usai serangan. Jaringan telepon seluler Turki juga dikabarkan bermasalah. Pemblokiran ini memang sering dilakukan pemerintah Turki yang sayangnya memicu kecaman masyarakat dan dunia internasional.Dilaporkan sebelumnya, 2 ledakan terjadi saat aksi damat Partai Demokrasi Rakyat pro-Kurdi digelar. Ledakan terjadi sangat dekat, sekitar 50 meter dari ratusan aktivis yang sedang menyanyikan yel-yel. Hingga kini, belum ada kelompok yang mengumumkan bertanggungjawab atas serangan tersebut.
(rei/Berbagai sumber)