DREAMERSRADIO.COM - Museum 10 Nopember di Surabaya kembali meraih penghargaan sebagai Museum Kabupaten atau Kota terbaik di tingkat Nasional. Penyerahan penghargaan yang diberikan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu akan dilaksanakan pada Jumat (02/10) di Museum Nasional, Merdeka Barat, Jakarta.
“Acara itu nantinya bertajuk Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 2015,” kata Kepala UPTD Monumen Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan THR , Resti Sri Hartanti ditemui di museum 10 November, Kamis (01/10), melansir laman Tempo.
Menurut Resti, pada acara itu akan diberikan penghargaan kepada para pihak yang berjasa dalam pelestarian cagar budaya dan pengembangan permuseuman, baik pemerintah atau swasta.
Sementara untuk kriteria penilaian terdiri dari pengelolaan museum, pelayanan kepada pengunjung, frekuensi jumlah kunjungan, kebersihan dan program sekarang hingga kedepan yang digagas oleh museum 10 November Surabaya.
“Memang museum kami mengalami tren kenaikan pengunjung, baik dari wisatawan dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya.
Catatan pada bulan September 2015, kata dia, museum ini mampu menarik pengunjung sebanyak 13.114 orang, yang terdiri dari 12.969 wisatawan dalam negeri, dan 145 wisatawan manca negara. “Museum ini mampu menjadi tempat wisata sekaligus edukasi,” kata dia.
Keunggulan dari museum ini adalah bebasnya biaya masuk bagi generasi muda yang gemar datang ke museum, dan mereka hanya perlu menunjukkan kartu pelajar. Museum juga menyediakan 15 staf UPTD Monumen Tugu Pahlawan yang siap memandu wisatawan dalam negeri maupun manca negara.
Museum yang memiliki total koleksi sebanyak 218 ini, dilengkapi dengan perpustakaan, toko cenderamata, dan ruang auditorium. Di bagian halaman terdapat mobil hitam berjenis Opel Kapitan dengan tahun pembuatan 1956 milik Bung Tomo, sementara pada bagian dalam, terdapat buku harian dan radio transistor yang berusia 81 tahun milik Bung Tomo. “Jadi, fasilitasnya terus kami perbaiki,” kata dia.
Salah satu pemandu wisata di museum menyatakan bahwa setiap harinya ada 200-300 pengunjung yang datang, dan umumnya adalah pelajar, mulai dari PAUD sampai mahasiswa.
(fzh)