DREAMERSRADIO.COM - Masker sepertinya sudah menjadi barang yang wajib dibawa kemana pun kita pergi jika menggunakan kendaraan umum dan kendaraan terbuka seperti sepeda dan sepeda motor. Hal ini khususnya dilakukan di kota-kota besar berpolusi seperti Jakarta.
Penduduk di kota-kota penuh polusi di Asia, seperti Beijing dan Jakarta, selama bertahun-tahun telah memakai masker wajah, yang seperti masker bedah kedokteran. Keprihatinan polusi udara di kota-kota besar adalah fakta menyedihkan bahwa masker akan menjadi aksesori pelindung, seperti halnya topi atau scarf.
Tak hanya Jakarta, kota London bagian timur di Inggris pun memiliki polusi udara yang amat tebal. Namun, orang-orang Inggris belum terbiasa dengan aksesori pelindung wajah ini. Di jalan, orang-orang yang melintas biasanya akan memberikan tatapan aneh, atau berbelok untuk menghindar. Bisa jadi mereka berpikir orang yang memakai masker itu sakit atau menyembunyikan sesuatu yang tak enak dipandang.
Agar tak terlihat seperti orang sakit, sebuah perusahaan bernama Freka menciptakan sebuah masker anti-polusi mewah pertama di dunia. Masker ini memudahkan pemakainya untuk bernapas dengan mudah, menyaring kotoran, debu, dan partikel berbahaya lain, menurut si perancang masker.
Baca juga: Viral Masker Hidung Kosk dari Korea, Ini Komentar Ahli
Digambarkan sebagai perpaduan antara ilmu pengetahuan dan gaya, masker Freka seharga £160 atau sekitar Rp3,5 juta ini dirancang secara ergonomis agar pas dengan wajah pemakainya. Masker ini menggunakan aroma kayu Hiroki dari Jepang untuk menenangkan indra ketika penyaring menghalangi polutan udara untuk keluar.Masker Freka ini melindungi pemakainya dari 2,5 juta partikel yang mengisi udara kota London yang bisa menyebabkan 29 ribu kematian per tahun di Inggris. “Di Asia, polusi udara jauh lebih terlihat. Sementara, di Inggris agak lebih sulit membuat orang menyadari ada yang salah dengan kualitas udara,” kata Frank Borsboom, insinyur dari Belanda yang ikut merancang masker.
Juru bicara Freka, Bhoomika Partap mengatakan bahwa tidak ada alasan peralatan keselamatan tidak terlihat bergaya. “Umumnya, orang-orang Inggris memilih tidak memakai sesuatu di wajah mereka karena sangat tidak nyaman atau tidak modis,” katanya, mengutip laman CNN.
(fzh)