DREAMERSRADIO.COM - Semakin hari, kondisi udara di Riau bukan semakin baik, melainkan makin buruk. Seluruh warga mengeluhkan kabut asap yang masuk ke dalam rumah, warga tak tahu mau kemana lagi berlindung. Akibatnya, sebanyak 34.846 jiwa terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Berdasarkan laporan BMKG pada Sabtu (26/9) pukul 14.00 Wib, Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di beberapa kota di Riau berada pada level berbahaya, seperti kota Pekanbaru 401, kabupaten Kampar 419, Bengkalis 429, dan Siak 527. Nilai ini jauh di atas ambang batas minimum level berbahaya yaitu 350.
"Kualitas udara tersebut berkorelasi dengan jarak pandang. Setelah diamati, kabut asap sangat pekat dan siang hari cuaca terlihat kuning kecoklatan. Jarak pandang di Pekanbaru 500 meter," ujar Kepala Pusat Bidang Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada merdeka.com melalui pesan singkatnya.
Menurut Sutopo, kualitas udara yang buruk demikian berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Akibatnya, penderita ISPA setiap hari semakin bertambah, hari ini di Pekanbaru terdapat 34.846 jiwa menderita ISPA.
Baca juga: Mirisnya Pemandangan Marina Bay Sands Terkena Kabut Asap Dari Indonesia, Apa Kabar F1 Singapura?
"Operasi darurat asap masih dilakukan, baik melalui udara, darat, penegakan hukum dan sosialiasi. Namun kebakaran masih terus berlangsung," jelas Sutopo.Menyikapi pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau yang semakin menjadi-jadi, Sutopo mengatakan hal itu dipengaruhi dua faktor penyebab.
"Pertama, api lama yang sudah padam, menyala kembali karena ada di lahan gambut. Yang kedua adalah dibakar lagi. Berdasarkan laporan di lapangan maupun pantauan satelit terlihat bahwa titik-titik api ada di daerah baru maupun daerah lama," pungkas Sutopo.
[rnd]