DREAMERSRADIO.COM - Walau tidak terlalu terdengar gaungnya, kelompok radikal ISIS masih terus menggempur lokasi-lokasi bersejarah dan berusaha mengambil alih beberapa wilayah di Irak dan Suriah. Namun seiring berjalannya waktu, banyak di antara para pembelot tersebut menyesal dengan keputusan mereka.
Bergabungnya mereka dengan ISIS makin membuat mereka sadar bahwa tujuan sebenarnya ISIS bukanlah seperti yang pertama kali dikemukaan, yaitu menghancurkan tirani. Melainkan membunuh sesama umat muslim.
Melansir CNN, laporan penelitian Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi (ICSR) di King's College London, terhadap testimoni 58 mantan anggota ISIS yang dikumpulkan dari berbagai media. Empat di antaranya adalah warga Indonesia.
Alasan sebenarnya mereka meninggalkan ISIS adalah karena ISIS dianggap sibuk memerangi sesama kelompok militan Muslim dan membunuh umat tak bersalah. Selain itu, mereka juga jengah dengan kesadisan ISIS terhadap sesama muslim.
Mereka kesal karena banyaknya wanita dan anak-anak jadi korban tewas ataupun jadi korban perekrutan memasuki kelompok militan tersebut.
Tidak hanya itu, ternyata para petinggi ISIS tidak sesuci kelihatannya. Mereka dianggap gemar melakukan korupsi dan melakukan hal-hal yang sangat jauh dari nilai islami. ISIS juga membohongi anggota yang dulunya dijanjikan barang-barang mewah. Kebanyakan anggota asal barat memang memiliki motivasi materi.
Tapi karena sudah kepalang basah, tidak mudah bagi mereka untuk keluar begitu saja dari ISIS. Mereka akan dicap pembangkang atau pengkhianat. Dan hukumannya tentu saja khas ISIS, mati. Mayoritas dari mereka yang keluar mencari perlindungan dari pemerintah.
(rei)