DREAMERSRADIO.COM - Sejak kecil, kita pasti sudah diajarkan oleh orangtua untuk tidak menyisakan makanan di piring alias harus menghabiskan makanan sampai bersih. Penanaman nilai sosial ini memang baik karena mengajarkan kita untuk tidak membuang makanan.
Meski baik, tapi menurut Emilia E. Achmadi, MS., RD., ahli gizi yang menjadi konsultan di One Step Sport Nutrition mengatakan bahwa hal ini juga bisa menjadi bumerang bagi kesehatan tubuh. Bila prinsip “tidak membuang makanan” berarti “menimbun kelebihan kalori”, siapa yang mau? Urusannya bukan hanya angka di timbangan, tapi juga kesehatan.
Saat dewasa, kita tentu sudah bisa mengira-ngira porsi makan yang sesuai dengan kapasitas dan lapar mata sebaiknya tidak digubris. “Yang paling baik adalah makan sesuai kapasitas. Ini membuat kita bertanggungjawab dan disiplin. Tidak jarang kita lebih sering lapar mata ketimbang lapar beneran. Jadi, sebaiknya latih diri untuk mengontrol porsi,” kata Emelia.
Baca juga: Kata Siapa Makan Malam Membuat Gendut? Justru Membuat BB Jadi Turun dan Sehat
Namun ada kalanya kita berada dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol porsi makan. Misalnya saat makan di restoran atau mendapat jatah makan nasi kotak. Emilia pun menyarankan untuk berbagi porsi dengan teman.“Atau makan setengah dan bungkus sisanya. Lebih baik dilakukan di awal ketimbang setelah sisa. Kalau diperlakukan sebagai sisa, bisa jadi ada perpindahan bakteri dari alat makan yang kita pakai. Bakteri ini bisa berkembang biak dan memengaruhi fungsi pencernaan saat kita makan selanjutnya,” jelas Emilia, mengutip laman Women’s Health.
(fzh)